TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kembali membantah informasi yang menyebutkan dirinya telah membayar mahar RP 10 triliun kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Secara logika, kata dia, hal itu tidak mungkin terjadi. Sebab, jika Rp 10 triliun didepositokan, maka orang yang memiliki dana itu akan mendapat bunga Rp 60 miliar setiap bulan.
Dengan dana tersebut, Ahok merasa tidak perlu lagi bertarung dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah.
"Kalau saya punya Rp 10 Triliun deposito (dapat) hampir Rp 60 miliar tiap bulan. Gue bisa bantu orang. Dana abadi. Aku belum pernah ketemu perusahaan yayasan hebat yang menaruh Rp 10 triliun dana abadi," ujar dia di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (7/10/2016).
Menurut Ahok, adanya informasi yang menyebut dirinya telah membayar mahar mencapai Rp 10 triliun ke PDI-P hanyalah isu yang didengungkan oleh lawan-lawan politiknya.
"Itu cuma tindakan pengecut si rasis yang enggak ngerti tanding. Makanya saya bilang kita tanding saja ngomongin program, jangan asal bukan Ahok. Ayo dong ngomong program, ngomong sama saya gitu lho," ujar Ahok.
Penulis: Alsadad Rudi