TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Dialog renyah dengan ratusan warga Kelurahan Sungai Bambu, Tanjung Priok, dijalani anggota Komisi E DPRD DKI Jaya Steven Setiabudi Musa, Selasa (18/10) sore.
Kesempatan baik di awal masa reses III DPRD DKI Jaya Tahun Anggaran 2016 ini dimanfaatkan dengan maksimal oleh warga Sungai Bambu itu.
Mereka tak hanya mendengarkan dengan seksama banyak hal yang disampaikan oleh Steven Setiabudi Musa, akan tetapi juga mempertanyakan berbagai masalah yang mengganjal.
Antaranya, terkait sarana pengamanan di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Sungai Bambu, yang keberadaannya persis didepan tempat pertemuan ini dilakukan.
"RPTRA ini kalau malam ramai sekali, baik di hari-hari biasa apalagi akhir pekan," kata Pudjo, ketua RT 001/RW 001 Kelurahan Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Masih berkaitan dengan RPTRA, hal lain yang dikeluhkan adalah kurangnya lampu penerangan yang menyebabkan suasananya menjadi kurang nyaman.
Warga juga agak kurang nyaman dengan kurang tertibnya pedagang kaki lima (PKL) yang setiap harinya 'mengurung' RPTRA ini menjelang sore.
Merespon apa yang disampaikan warga, Steven Setiabudi Musa sudah langsung mencoba menghubungi instansi terkait, diantaranya dinas pertamanan.
Secara khusus Steven juga meminta kepada konstituennya ini untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap anak-anaknya yang masih kecil, termasuk juga saat berada di RPTRA.
Ia mengingatkan tentang kecenderungan meningkatnya kejahatan terhadap anak-anak, tak terkecuali kejahatan seksual.
Dalam suasana guyub dan cair ini para warga juga 'curhat' terkait situasi terkini berkaitan dengan Pilkada DKI. Siapa calon gubernur yang menjadi pilihan warga?
"Saya yakin bapak bapak dan ibu-ibu semua sudah punya pilihan, tentunya yang terbaik," ujar politisi PDIP ini.
Sungai Bambu merupakan salah satu wilayah dari kecamatan Tanjung Priok yang menjadi konstituen dari Steven Setiabudi Musa. Konstituen lainnya berada di kecamatan Penjaringan dan Pademangan.