TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN), A.M Hendropriyono di akun twitter-nya mengingatkan keadaan yang perlu menjadi perhatian seluruh komponen bangsa dalam menghadapi Pilkada serentak, utamanya Pilkada DKI 2017.
Hendropriyono menilai stabilitas politik di RI sedang mengalami gangguan, menjelang Pilkada di DKI.
"Instabilitas dapat membuat negara terperosok, dari keadaan tertib sipil ke dalam darurat sipil. #PerkiraanKeadaanStrategis," tulis Hendropriyono, dalam akun Twitter-nya @edo751945, Selasa (18/10/2016).
Baca: Muncul Isu Aksi Besar-besaran 4 November, Akademisi Sambangi Mabes Polri
Baca: Polri Turunkan 71.983 Polisi Kawal Pilkada Serentak
Menurutnya, gangguan pada pilkada serentak akan dapat meluas di seluruh Indonesia.
"Gangguan dapat berubah menjadi ancaman, bagi stabilitas nasional," tambah Hendropriyono.
Dia menilai pemberlakuan hukum keadaan darurat sipil yang tepat waktu, dapat cepat menolong keadaan.
Sebaliknya, ketidaktepatannya dapat berdampak kontraproduktif.
"Karenanya pemerintahan negara RI, baik eksekutif, legislatif & yudikatif harus mengamati dengan sungguh-sungguh perkembangan keadaan dalam negeri sampai dengan tiga bulan ke depan," lanjutnya.
Masih dalam kaitan Pilkada, dia juga meminta agar para politisi, tokoh masyarakat, LSM dan Ormas menahan diri agar negara tidak terperosok ke dalam keadaan darurat sipil.
"Kasihan rakyat dalam penderitaannya, karena keadaan darurat dapat mengganggu seluruh aspek ekonomi nasional. Demikian terima kasih," kata Hendropriyono menutup cuitan terkait #PerkiraanKeadaanStrategis dalam akun twitternya.
Menanggapi cuitan Hendropriyono itu, Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar mengaku Polri akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga stabilitas keamanan dalam pelaksanaan Pilkada.
"Tentunya segala sesuatu termasuk rencana kontijensi sudah kami persiapkan dengan matang melalui pelatihan dan simulasi," tegas Boy Rafli Amar, dalam diskusi bertajuk 'Pilkada Aman' di Jakarta Selatan, Rabu (19/10/2016).
Menurut Mantan Kapolda Banten itu, yang terpenting adalah partisipasi seluruh pihak untuk sama-sama mewujudkan Pilkada yang kondusif.
"Semua berpulang ke masyarakat, kepolisian dibantu seluruh aparatur berusaha semaksimal mungkin menjaga keamanan. Masyarakat harus juga berupaya membangun sebuah kehidupan yang tertib hukum bukan mengedepankan cara lain yang mengarah pada perbuatan kekerasan, anarkis," tegas Boy Rafli Amar.