News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Ahok Diprotes Warga saat Hendak Resmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak di Tebet

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), meresmikan kafe ala Eropa, Jakbistro di Balai Kota DKI Jakarta, Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (19/10/2016). Kafe tersbut merupakan tempat nongkrong ala Eropa yang dapat menarik minat para turis berkunjung ke Balai Kota DKI Jakarta. TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama diprotes warga saat hendak meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak Akasia, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (21/10/2016).

Ahok dinilai tidak memihak kepada rakyat kecil. Terutama, karena melakukan penggusuran yang tidak manusiawi. Sekitar tiga puluhan warga melakukan aksi demonstrasi saat Ahok hendak meresmikan RPTRA.

Warga juga meminta pihak kepolisian mempercepat proses hukum terhadap Ahok terkait, Ahok yang mengutip Surat Al Maidah di Kepulauan Seribu 27 September lalu. Ahok diduga melakukan penistaan agama.

Seorang demonstran bernama Mimi (45) merasa kecewa dengan kepemimpinan Ahok. Mimi, yang merupakan korban penggusuran ini, menganggap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tak memperhitungkan secara matang, merelokasi warga.

"Saya korban penggusuran di bantaran Kali Ciliwung. Kami mendapatkan uang kerahiman. Kami membeli rumah susun Rp 6 juta, tapi jadi hak milik kita, sekarang tidak. (korban penggusuran) Dikasih gratis enam bulan, sisanya harus bayar," ujar Mimi.

Selain mengkritisi cara merelokasi warga, Mimi juga meminta pihak kepolisian serius melakukan proses hukum kepada Ahok terkait penistaan agama.

"Hukum jangan tajam ke bawah dan tumpul ke atas," ucap Mimi.

Mimi berpandangan Ahok hanya berpihak kepada pengusaha, pengembang, atau kalangan atas. Karenanya Mimi ingin Ahok tidak lagi menjabat sebagai orang nomor satu di DKI Jakarta.

"Kita bangsa Indonesia harus ngerti, menodai agama kita jangan sampai negara kita dirampas," kata Mimi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini