TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua tim pemenangan pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur petahanan, Prasetio Edi Marsudi enggan membeberkan strategi pemenangan di Pilkada DKI Jakarta 2017.
Namun, pola yang akan digunakan sama seperti memenangkan Jokowi - Ahok dalam Pilkada 2012.
"Ah itu gak mungkin gue kasih tau. Ya udah liat aja sekarang, gerakannya sama 2012," kata Prasetio, Jumat (21/10).
Ketika ditanya apakah akan memasukan nama baru dalam tim pemenangan seperti partai lainnya, dia belum mau membeberkannya.
Kalau dirasa diperlukan, kata dia, akan segera memasukan nama dari partai pengusung Ahok-Djarot.
"Kalau memang kita memerlukan ya kita ajukan gak apa-apa, ya tentatif lah, masih bisa ia masih enggak," katanya.
Tidak menutup kemungkinan akan ada penambahan kekuatan untuk memenangkan Ahok-Djarot.
"Kalau kita memerlukan, ya mengerti misalnya APBD jubirnya kita tambah, misalkan kependudukan ya nambah," tuturnya.
Misalnya nama Dimyati dari PPP yang dijadikan Juru Bicara.
Namun, saat ini tim kampanye pemenangan Ahok-Djarot masih dirasa cukup.
"Ya nanti itulah, setelah dia mendukung pasangan Ahok-Djarot, ya kita juga seragamkan aja, karena kan pemberitaan juga bukan imam," tuturnya.
Penulis: Bintang Pradewo