TRIBUNNEWS.COM, BEKASI- Kapolresta Bekasi Kota Kombes Umar Surya Fana mengatakan, kepolisian belum bisa masuk ke lokasi ledakan di Pizza Hut Delivery, Jatimurni, Pondok Melati, Bekas Jawa Barat, Minggu (23/10/2016).
Sebab, kata Umar, di lokasi ledakan, bau gas masih menyengat.
"Aroma gas masih menyegat di sekitar lokasi kejadian perkara," kata Umar saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Minggu.
Diberitakan sebelumnya, sebuah ledakan keras terjadi di restoran cepat saji, Pizza Hut Delivery (PHD), Jatimurni, Minggu sekitar pukul 07.20 WIB.
Ledakan tersebut menghancurkan seluruh bangunan PHD dan berdampak ke toko Alfamidi di sampingnya serta sejumlah rumah warga.
"Kalau untuk Alfamidi hancurnya sekitar 40 persen," kata Kombes Umar.
Umar menambahkan, saat ini dugaan sementara ledakan terjadi bersumber dari tabung gas 50 kilogram di restoran PHD.
Namun Umar belum bisa memastikan penyebab tabung gas tersebut meledak. Kepolisian masih melakukan penyelidikan.
Umar memastikan tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
"Korban luka ringan dua dari pegawai Alfamidi. Sementara karyawan PHD tidak ada di tempat karena belum buka," kata Umar.
Penulis: Kahfi Dirga Cahya