News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Tragis Dafa

Pemakaman Dafa yang Meninggal Tak Wajar Dilakukan Mendadak di Malam Hari

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Makam Dafa (7) dibongkar oleh jajaran Polrestro Tangerang pada Senin (24/10/2016)

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Hujan air mata mewarnai proses pemakaman Dafa (7) pada Kamis (20/10) sekira pukul 22.00.

Bocah yang masih kelas 1 SD ini meninggal dunia diduga akibat mengalami kekerasan dari ibu tirinya bernama Yanti.

Anak berusia 7 tahun itu dimakamkan di TPU Puri Beta, Ciledug, Tangerang.

Suasana haru pun menggelayuti di tempat pemakaman umum itu.

Makmur satu dari penggali kubur di TPU Puri Beta menyaksikan detik - detik pemakaman Dafa.

Ia pun harus menggali tanah yang berada di lahan pojok kanan TPU pada malam itu.

"Mendadak sih, saya nguburin waktu malam Jumat," ujar Makmur saat berbincang santai dengan Warta Kota di TPU Puri Beta, Ciledug, Tangerang pada Senin (24/10).

Menurut Makmur, sekitar 20 orang datang saat proses pemakaman bocah yang bersekolah di SDN Larangan Utara 2, Tangerang.

"Bapaknya sih dateng waktu nguburin, tapi saya enggak lihat ibunya. Mungkin waktu itu malem - malem, jadi enggak tahu ibu tirinya ada atau enggak," ucapnya.

Ayahanda dari Dafa, yaitu Mustaqim (33) tampak larut dalam proses pemakaman anaknya.

Namun menurut warga yang melaporkan kasus ini, ayahnya itu diduga terlibat dalam kasus kematian Dafa yang janggal.

Busuk dan membengkak

Jajaran Polrestro Tangerang tengah melakukan penyelidikan terkait perkara ini.

Polisi sudah mendatangi kediaman orangtua Dafa yang berada di Jalan Swadaya 1 RT 03 / RW 04 No. 26A, Larangan Indah, Tangerang.

Ada lima saksi yang dimintai keterangan. Termasuk ayah dan ibu tiri Dafa.

Kendati demikian polisi belum menentukan tersangka terkait kematian janggal yang dialami Dafa.

Kedua orangtuanya pun masih diperiksa sebagai saksi.

Guna melakukan penyelidikan lebih lanjut, petugas membongkar makam korban.

Pembongkaran terhadap makam korban bertujuan untuk otopsi dan pemeriksaan forensik.

Saksi ahli forensik dari Polda Metro Jaya turut hadir dalam pemeriksaan ini.

Namun hasil pemeriksaan baru bisa diketahui pekan depan.

"Tadi saya ikutan membongkar kuburannya. Enggak ada masalah saat dibongkar. Tapi pas saya angkat, tubuhnya (Dafa) membengkak dan bau busuk," ungkap Makmur.

Petugas pun memasang garis polisi di sekitar pemakaman korban.

Ada satu tenda berwarna biru didirikan untuk tempat pemeriksaan.

"Waktu saya angkat, saya enggak dibolehin masuk ke tenda itu. Habis diperiksa, terus langsung dimasukan lagi ke dalam makam," paparnya. (Andika Panduwinata)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini