News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perempuan Ini Pilih Sopiri Bus Ketimbang Kerja Kantoran

Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Naomi saat berada di belakang kemudi bus wisata Jakarta

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa orang pasti berharap bisa bekerja dikantor-kantor besar berpakai rapi, bak eksekutif muda, namun bagaimana jadinya jika sudah bekerja dikantor, lalu memutuskan beralih profesi menjadi sopir bus.

Hal ini yang dilakukan oleh Naomi (38) salah satu sopir bus wisata Jakarta.

Dia mengaku sudah bekerja sejak kuliah, tempat ia bekerja dahulu sebelum memutuskan beralih profesi di antaranya Agung Podomoro Group, dan Jakarta Property di kawasan Sudirman.

Naomi yang setiap harinya mengunakan moda transportasi busway ketika pulang bekerja ini mengaku mendapatkan informasi lowongan kerja dari koran yang membutuhkan sopir perempuan.

"Waktu itu abis pulang kerja, dapet informasi dari koran, adanya lowongan untuk pramudi perempuan untuk busway, lalu saya mencoba melamar," katanya, Minggu (23/10/2016).

Setelah diterima menjadi sopir Trans Jakarta, Naomi memutuskan untuk berhenti dari kantornya, namun ia tidak berselang lama menjadi sopir bus Trans Jakarta.

Hanya dua tahun dan kembali lagi bekerja sebagai karyawan kantor.

"Di busway saya tidak lama, dua tahun, akhirnya saya berenti dan bekerja di kantoran lagi sebagai staf administrasi," katanya.

Hobi menyetir menjadi alasan Naomi untuk bergabung kembali menjadi sopir di Trans Jakarta, saat ini ia kembali bekerja sebagai sopir bus wisata Jakarta.

"Karena saya emang hobi menyetir ya, jadi merasa senang saja, bekerja sesuai dengan hobi," katanya.

Naomi mengatakan, secara finasial memang terpenuhi bekerja di kantor, namun hal utama yang ia inginkan ketika bekerja adalah kenyamanan.

"Secara finasial relatif cara menilai gaji, tapi kita kerja itu paling utama kenyamanan, kalo gaji besar tapi kita under presure dengan pekerjaan, misalkan pulang kantor masih buka laptop untuk melanjutkan pekerjaan, belum lagi pagi-pagi ada rapat koordinasi dan sebagainya, sehingga waktu istirahat saya kurang, walau secara finansial cukup," katanya.

Hal serupa juga dikatakan Mulyani Rumasukun (42) sopir bus wisata jika ia memilih bekerja sebagai sopir lantaran hobi mereka menyetir kendaraan.

"Menjadi pramudi karena memang suka nyetir sih mas, apalagi bawa bus itu punya tantangan tersendiri," katanya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini