TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ratusan sopir truk tangki Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamina Plumpang yang tergabung dalam Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia (FBTPI), bersama Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI), menggelar aksi mogok kerja, di Jembatan III samping PT Pertamina Patra Niaga depot Plumpang, Jalan Yos Sudarso, Rawa Badak Selatan (RBS), Koja, Jakarta Utara, Selasa (26/10/2016).
Aksi ini diketahui sebagai bentuk protes para sopir truk tangki BBM Pertamina, lantaran banyaknya ditemukan bentuk pelanggaran Undang-Undang (UU) Ketenagakerjaan, oleh PT Pertamina Patra Niaga depot Plumpang.
Aksi mogok kerja yang dilakukan para karyawan outsourching tersebut dilakukan sejak pukul 11.00 WIB.
Para sopir yang mengenakan ikatan kepala ini di lokasi, kerap berteriak "Kami Siap Mogok" tepat di depan pintu gerbang.
Mereka juga mengancam akan melangkakan persediaan BBM, dengan cara menyetop pendistribusian BBM ke sejumlah Stasiun Bahan Bakar Minyak Umum (SPBU) se-Jabodetabek dan Jawa Barat.
Akibat aksi ini banyak truk yang tak bisa keluar masuk ke pintu masuk gerbang munuju Terminal BBM PT Pertamina Region II Jawa Bagian Barat.
Kordinator aksi, Nuratmo menjelaskan aksi tersebut merupakan bentuk kekecewaan para sopir tangki BBM, lantaran sudah dilakukan berbagai upaya secara persuasif dengan pihak pertamina untuk membahas hal tersebut.
Hanya saja, dikatakan Nuratmo tidak menemui titik kesepakatan atau berujung deadlock.
"Kami mengancam akan melakukan aksi mogok besar-besaran lagi jika tuntutan kami ini tidak dipenuhi. Kami meminta agar perusahaan mengerti dan paham akan pekerjaan berat kami yanh seperti ini," ungkapnya. (BAS). (Panji Baskhara Ramadhan)