TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga pasangan calon Gubernur DKI Jakarta bersama Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta menggelar Deklarasi Kampanye Damai dan Berintegritas di Silang Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (29/10/2016).
Dalam sambutannya, Ketua KPUD DKI Jakarta Sumarno mengatakan adanya deklarasi kampanye untuk mencegah terjadinya konflik pada saat masa kampanye yang berlangsung pada 28 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2016.
"Kenapa perlu kampanyekan, kita tidak ingin kekisruhan dan konflik dan tidak ingin perpecahan. Kita ingin suasana sejuk dan Pilkada Jakarta miniatur implementasi demokrasi. Prinsip demokrasi,ada perbedaan dan keberagaam bukan persoala. Lihat pelangi tapi itu sebabkan keindahan. Pelangi demokrasi bisa diharapkan," ujar Sumarno.
Baca: Deklarasi Kampanye Damai Tiga Pasangan Calon
Baca: Pawai Deklarasi Damai, Djarot: Bagus dan Sangat Menyenangkan
Baca: Hadiri Deklarasi Damai, Anies Ditemani Dua Anaknya
Sumarno juga menuturkan bahwa semua pihak harus berkomitmen untuk mewujudkan Pilkada damai dan semua pasangan cagub dan cawagub siap terpilih dan tidak terpilih.
"Tiap orang berpotensi jadi gubernur tapi yang dipilih hanya satu. Karena gubernur satu dan wakil satu. kita harus siap terima realitas itu, kita harus deklarasikan," tegasnya.
Lebih lanjut, Sumarno menilai Jakarta merupakan miniatur Indonesia yang memiliki keberagaman suku, ras, dan agama yang merupakan sebuah kekuatan Indonesia.
Ia pun menghimbau kepada para pendukung, untuk tidak menempelkan spanduk atau alat peraga kampanye di pohon-pohon.
"KPU dan Bawaslu sudah atur titik alat kampanye, aturan sudah kami sampaikan ke timses, lalu tolong sampaikan ke pendukung. Jangan sampai kota kita kotor. Jangan nempel di pohon-pohon karena mereka makhluk hidup," ungkapnya.
Dalam deklarasi hadir pula Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Soni Soemarsono, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suntana, Ketua Bawaslu DKI Mimah Susanti dan jajarannya serta Ketua KPU RI Ferry Kurniansyah.
Penulis: Faizal Rapsanjani