News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Cerita Agus Yudhoyono Tentang Seorang Ibu di Luar Batang

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Calon Gubernur Agus Harimurti Yudhoyono bercerita soal kunjungannya ke kawasan Luar Batang di kecamatan Penjaringan Jakarta Utara satu minggu lalu.

Menurutnya, Luar Batang dulu menjadi titik perlawanan terhadap penjajah Belanda.

Namun, saat ini sebagian masyarakat menempatkan Luar Batang sebagai satu titik perlawanan terhadap ketidakadilan dan kesenjangan sosial.

Diceritakan Agus Harimurti Yudhoyono, ketika dirinya sedang berjalan menuju Masjid Luar Batang untuk menunaikan Salat Jumat, ia melintasi permukiman padat penduduk.

"Tiba-tiba, seorang ibu separuh baya meraih, lalu menggenggam tangan saya erat-erat," kata Agus harimurti Yudhoyono saat berpidato di Djakarta Theater, Minggu (30/10/2016).

Menurut Agus ibu tersebut menatap dirinya sambil berujar dengan suara agak bergetar.

"Saya tidak menyangka, ada calon gubernur yang datang ke sini. Tolong kami pak, Kami Butuh keadilan. Jangan lupakan kami." Kata ibu tersebut kepada Agus harimurti Yudhoyono.

Ibu tersebut ternyata adalah bagian dari warga setempat yang cemas permukimannya akan digusur dengan alasan penataan lingkungan.

Malam harinya, Agus Harimurti Yudhoyono mengingat terus tatapan dan amanat ibu tersebut.

"Lantas Saya duduk tafakur. Memori ke detik-detik peristiwa pengambilan keputusan untuk ikut dalam Pilkada DKI ini hadir kembali," katanya.

Tanggal 22 September 2016, usai dirinya menjalankan Salat Istikharah, ia pun berdialog dengan Tuhan

"Ya Allah, apakah ini sebuah godaan akan kekuasaan ataukah sebuah panggilan tugas yang suci?" kata Agus Harimurti Yudhoyono.

Agus Harimurti Yudhoyono lantas menjalani Salat Istikarah untuk memantapkan hatinya.

Menurutnya, maju Pilgub DKI adalah jalan yang lebih jarang dilalui, dimana hampir sulit ditemukan seorang Mayor dengan masa dinas 16 tahun.

"Keluar dari zona nyaman dengan mengakhiri ikatan dinas di TNI dan ikut dalam pemilihan Gubernur, menjadi sebuah keputusan besar dan tidak mudah dalam perjalanan hidup saya," kata Agus.

Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono itu menyebutkan, pertemuan dengan Ibu warga Luar Batang akhirnya memperteguh keyakinan dirinya.

Sampai akhirnya ia memutuskan untuk mengakhiri ikatan dinasnya bersama TNI dan menjadi calon gubernur DKI Jakarta.

Ia yakin bahwa pilihannya tersebut sebagai sebuah panggilan tugas suci untuk membela hak-hak warga yang tertindas dan diperlakukan tidak adil seperti yang dialami warga Luar Batang.

"Serta untuk pembangunan kemaslahatan seluruh umat yang lebih besar, tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras dan antar golongan," kata Agus Harimurti Yudhoyono.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini