Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Maksud hati ingin mengingatkan ada yang lebih berhak mendapatkan tempat duduk prioritas di dalam kereta commuter line, namun pria ini justru mendapatkan respon yang tak disangka.
Kisah ini berasal dari postingan di akun Facebook Ina Yunovianti di grup KRL Mania.
Diketahui pengguna line AhadiPradana mengisahkan sebenarnya ia tidak menegur, hanya sekedar mengingatkan bahwa tempat duduk prioritas itu mestinya ditempati oleh kakek nenek atau kaum disabilitas.
Hanya saja wanita ini malah memberikan respon yang sangat tak disangka.
Di dalam kereta line biasanya terdapat tempat duduk prioritas yang seharusnya untuk mereka yang layak mendapatkannya yaitu, kaum disabilitas, mereka yang lanjut usia, ibu hamil dan ibu membawa anak.
Pada postingan AhadiPradana, Dalam capture itu ditulis :
Jadi hari ini gue naik kereta ke arah Bogor.
Ada 2 orang perempuan sekitar mid-20 yang sangat tenang2 duduk di kursi prioritas.
Di sebelahnya ada kakek2 berdiri di sampingnya.
Lantas saya menegur mereka,
"Mba mohon maaf kakek ini lebih berhak duduk dari anda karena ia lanjut usia.
Saya memberitahu mereka dengan bahasa yang sangat halus yawla.
Lalu mba 1 menjawab : "Maaf ya mas saya perempuan. Saya lemah dan mesti diprioritaskan."
Lalu mba 2 menimpali : "Apaan sih mas nyuruh2 kita berdiri ? dasar banci tukang protes. Ngiri ya ga dapet tempat duduk ?"
Saya ingin berargumen sedemikian rupa lalu ditahan kakek tersebut,
"Udah gapapa dek saya berdiri aja"
Kek.. semoga Tuhan melindungi anda atras ketikdakadilan dan keegoisan orang2 yang menimpa anda hari ini
Begitu tulisan yang ada di foto capture itu.
Sementara foto kedua, tampak dua wanita yang menggunakan penutup kepala.
Satu wanita mengenakan kerudung warna biru tua dan baju warna cokelat muda.
Sementara wanta satunya lagi mengenakan jilbab warna abu-abu terlihat tidur.
Dan di foto ketiga ada seorang lelaki tua.
Dia memakai kopiah warna hitam, senada dengan jaket yang dipakainya.
Kakek ini tampak berdiri di pojok dekat pintu.
Kedua tangannya memegang tiang yang ada di dalam gerbong kereta.
Sampai dengan saat ini belum diketahui identitas dari penumpang ini.