News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Ternyata Sebelumnya Polisi Sudah Beritahukan Tim Sukses di Rawabelong Ada Penolakan Terhadap Ahok

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jajaran Polda Metro Jaya mengevaluasi insiden penolakan terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Jalan Ayub, Rawabelong, Jakarta Barat, Rabu (2/11/2016).

Evaluasi dilakukan sebagai upaya untuk mengamankan tiga pasang calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang akan bertarung dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Ada ancaman kemarin penolakan peserta nomor 2 di Rawabelong itu sebagai evaluasi kami termasuk tim sukses," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono, kepada wartawan, Kamis (3/11/2016).

Selama melakukan kampanye, kata dia, aparat kepolisian sudah mempunyai standar operasional (SOP) untuk mengamankan pasangan calon.

Masing-masing pasangan calon termasuk pasangan petahana dikawal sebanyak 13 personel.

Namun, adanya ancaman tersebut belum membuat pihak Polda Metro Jaya meningkatkan pengamanan.

Tetapi menjadi bahan evaluasi supaya mengantisipasi tindakan serupa terulang kembali.

"Kegiatan kampanye mereka selalu kami amankan. Selama ini penebalannya yaitu, kalau ada kampanye kami lakukan pengamanan, yaitu protapnya 13 personel yang mengawal," kata dia.

Melihat insiden di Jalan Ayub, Rawabelong, Jakarta Barat, menurut dia, itu merupakan bentuk penolakan dari masyarakat kepada satu pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur.

Dia mengaku tak ada aksi kekerasan yang mengarah kepada Ahok di tempat itu.

Apabila ada penyerangan kepada Ketua RT setempat, kata dia, itu belum ada laporan yang diterima aparat kepolisian.

Sebelum insiden itu terjadi, pihak aparat kepolisian sudah memperingatkan kepada tim sukses Ahok-Djarot supaya tak berkampanye di tempat tersebut.

"Kami sudah menyampaikan kepada tim sukses di sana ada penolakan, tetapi tetap mau ke sana," katanya.

Setelah diteriaki massa lima orang kemudian 10 orang, akhirnya kepolisian mengambil keputusan mengevakuasi Ahok dan mengurungkan niatnya berkampanye di tempat tersebut.

"Jangan sampai terjadi hal-hal tak kita inginkan. Jadi kami sudah cegah itu," ujarnya.

Dari insiden itu, ke depan dia mengharapkan supaya tim sukses dan masing-masing pasangan calon supaya lebih cerdas dan merespon situasi keamanan dan ketertiban masyarakat.

Sebab, keamanan dan keselamatan peserta pemilu itu yang utama.

"Kami tak bisa larang, nanti kontraproduktif," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini