TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua KPUD DKI Jakarta, Sumarno, menyarankan kepada warga DKI Jakarta memberikan kesempatan pasangan calon untuk melakukan kampanye.
Hal tersebut menyikapi kejadian sejumlah warga di beberapa titik yang menolak kedatangan salah satu pasangan calon DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat.
Karenanya KPU DKI, tidak ingin aksi penolakan terhadap calon gubernur dan calon wakil gubernur pada saat kampanye mengunjungi permukiman warga mengganggu kegiatan kampanye.
"Sebaiknya masyarakat memberi kesempatan kepada semua pasang calon untuk berkampanye," kata Sumarno, ketika dihubungi Warta Kota, Minggu (6/11/2016).
Sumarno menuturkan, tim Kampanye pasangan calon juga harus menjalin komunikasi dan koordinasi yang baik dengan masyarakat yang hendak dikunjungi.
Untuk diketahui, aksi penolakan terhadap pasangan calon petahana Ahok-Djarot kerap terjadi.
Sabtu (5/11) kemarin, acara pagelaran wayang kulit yang disertai peresmian Posko pemenangan pasangan Ahok-Djarot yang diadakan PDIP di kawasan Rukan Green Lake City, Cengkareng, Jakarta Barat, batal dilaksanakan.
Penyebabnya sejumlah orang mendatangi tempat itu, lalu memboikotnya.
Pun sebelumnya, beberapa warga yang mengaku asal Rawa Belong, Jakarta Barat sempat menolak kedatangan Ahok, Rabu (2/11/2016).
Bahkan, Ahok harus dievakuasi memakai Mikrolet, menyusul aksi penolakan berujung kisruh. (Faizal Rapsanjani)