TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui sering kali warga salah paham dengan karakter keras dia.
Ini karena media massa khususnya televisi kerap menyoroti kondisi dia saat marah.
"Orang suka salah paham sama saya, karena saya ngomong terlalu cepat. Trus suka nonton di TV, kesannya Ahok galak, kan ga ada muka galak muka pelawa," ujar Ahok, saat berkampanye di kawasan Petojo Utara Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (8/11/2016).
Namun saat warga bertatap langsung dengan Ahok, banyak yang heran karena melihat Ahok yang jauh berbeda.
"Kok beda sama TV ya kok di TV galak banget..." ujar Ahok.
Ahok melanjutkan, bahwa dia sesungguhnya tak suka bila harus memarahi anak buah.
Namun terhadap PNS di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menyatakan keras karena mereka sudah digaji layak untuk bekerja dengan baik.
Dia mencontohkan jalan-jalan, sungai-sungai makin bersih karena kinerja PNS yang makin baik.
"Kenapa bersih, ya aku pecat-pecatin yang malas. Sisa yang bagus-bagus ini akhirnya jadi bagus juga Jakarta," katanya.
Ahok bercerita bahwa PNS DKI gaji level terendah digaji Rp 13 juta per bulan.
"Yang paling rendah itu, jadi kalau paling rendah segitu, gak mau mengabdikan diri ke masyarakat pantaslah saya berhentikan," kata Ahok.
Dalam kesempatan itu, Basuki Tjahaja Purnama juga menjelaskan program-program subsidi pemerintah DKI Jakarta yang sudah digulirkan dalam bidang kesehatan, pendidikan, transportasi bahkan perumahan.
"Transportasi lagi bagus-bagusnya. Kita sedang coba, bayar Rp 3.500 bisa kemana saja (dengan Transjakarta). Transjakarta makin lama-makin baik," kata Ahok.
Update Live Blusukan Ahok