TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyebutkan elektabilitas pasangan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat terus menurun.
Pasangan Ahok-Djarot memperoleh dukungan sebesar 24,6 persen.
Disusul pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana memperoleh dukungan 20,9 persen.
Dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga S Uno memperoleh dukungan sebesar 20,0 persen.
Sementara responden yang menyatakan rahasia, tidak menjawab dan belum memutuskan sebesar 34,50 persen.
"Ahok masih rangking 1. Agus menyodok ke rangking 2. Namun selisih ketiga calon semakin ketat. Selisih ketiganya sudah di bawah margin of error. Siapapun bisa tersingkir di putaran pertama," kata peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Adjie Alfaraby di kantor LSI, Rawamangun, Jakarata Timur, Kamis (10/11/2016).
Baca: Tiga Kali Survei LSI, Dukungan Kepada Ahok Terus Menurun
Baca: Ternyata Baru 6 Lembaga Survei yang Terdaftar di KPU DKI Jakarta
Baca: Tim Pemenangan Ahok Bantah Biayai Survei SMRC
Untuk diketahui, survei dilakukan pada tanggal 31 Oktober sampai 5 Oktober 2016 di Jakarta.
Survei dilakukan secara tatap muka terhadap 440 responden.
Responden dipilih dengan menggunakan metode multistage random sampling. Margin of Error survei ini plus minus 4,8 persen.
Survei ini dibiayai dengan dana sendiri, dan dilengkapi pula dengan kualitatif riset (FDG/focus group discussion, media analisis, dan depth interview).
Elektabilitas Ahok turun 6,8 persen dari survei yang sama dilakukan LSI di bulan Oktober 2016 (31,4 persen).
Turun 24,50 persen jika dibanding survei Juli 2016 (49,1 persen).
Dan elektabilitas Ahok turun 34,70 persen jika dibanding survei Maret 2016 (59,3 persen).
Adji menjelaskan, salah satu faktor merosotnya suara Ahok adalah terseret kasus dugaan penistaan Agama (Kasus Al Maidah).