TRIBUNNEWS.COM - Gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok hanya berkomentar singkat saat ditanya kembali maraknya parkir liar di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Saya enggak tahu. Nanti ngomong sama Dinas Perhubungan," kata Ahok, di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/11/2016).
Ahok juga hanya berkomentar singkat saat ditanya mengenai penyebab kawasan Tanah Abang yang kembali semrawut.
Termasuk kembalinya pedagang kaki lima (PKL) yang menjajakan dagangannya di trotoar dan sebagian badan jalan.
Apa yang akan dilakukan Ahok?
Ahok akan memperlajari masalah tersebut dan akan berkoordinasi dengan wali kota.
"Nanti dipelajari lagi masalahnya. Itu mesti tanya wali kota. Itu kan tugasnya wali kota, camat, dan lurah," ucap Ahok.
Foto: Tjiptadinata Effendi. Tiket parkir tak resmi di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Sebelumnya, ada seorang warga yang mengeluhkan kembali maraknya juru parkir liar di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Baru parkir kurang dari 30 menit, pengendara mobil diminta membayar Rp 20.000.
Dalam karcis parkir tidak ada stempel atau yang menandakan pungutan resmi dari Pemda.
Warga tersebut sebenarnya keberatan membayar, tapi karena enggan ribut, dia pun membayarnya.
Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menyatakan bahwa parkir liar di Tanah Abang dikelola preman.
Tapi ada seorang juru parkir liar di lokasi tersebut yang mengatakan bahwa dirinya juga setor ke Dinas Perhubungan. (Kompas.com/Kurnia Sari Aziza)