TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat, mulai ditinggalkan oleh para pendukungnya.
Ini terjadi setelah Basuki alias Ahok ditetapkan sebagai tersangka dugaan penistaan agama.
Hal tersebut tergambar dalam survei yang dilakukan oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) milik Denny JA.
Peneliti LSI, Adrian Sopa, mengatakan pasca-Ahok ditetapkan sebagai tersangka maka elektabilitasnya turun hingga 24,6 persen.
Dibandingkan Oktober lalu, elektabilitasnya (tingkat keterpilihan) masih mencapai 31,4 persen.
Dari survei LSI diketahui pemilih yang berlatar belakang muslim sebelum Ahok ditersangkakan jumlahnya mencapai 80,0 persen, sekarang turun menjadi 46,90 persen.
"Dari survei kami tergambarkan ada penurunan tiga puluh tiga koma sepuluh persen," ujarnya dalam konfrensi pers di kantor LSI, Jakarta Timur, Jumat (18/11/2016).
Sedangkan dari tingkat pendidikan, menurut Adrian Sopa, paling banyak yang meninggalkan pasangan nomor urut 2 itu adalah pemilih yang berlatar belakang pendidikan SLTP atau sedrajat.
Sebelum ditetapkan sebagai tersangka ada 27,5 persen pendukung Ahok yang berlatar belakang pendidikan SLTP atau sederajat, kini turun menjadi 5,80 persen.
Sedangkan untuk segmen pendapatan, yang paling banyak turun adalah yang pendapatannya di atas 3,5 juta.
Dukungan dari segmen tersebut sebelumnya mencapai 18,20 persen turun menjadi 22,40 persen.
"Ini adalah pemilih dari kalangan menangah," ujarnya.