Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei Lembaga Survei Indonesia menunjukan pendukung Ahok-Djarot paling banyak meninggalkan dukungan yang berlatar belakang politik berasal dari PDI Perjuangan.
Setelah penyidik Bareskrim Polri menetapkan Ahok sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama, elektabilitas pasangan Ahok-Djarot merosot.
Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, 53,50 persen pendukung pasangan tersebut berlatar belakang massa PDI Perjuangan, sebagaimana hasil survei LSI dari 31 Oktober hingga 5 November 2016.
"Setelah Ahok ditetapkan sebagai tersangka, turun menjadi 24,30 persen," ujar peneliti LSI Ardian Sopa di kantor LSI milik Denny Januar Ali, Jakarta Timur, Jumat (18/11/2016).
Setelah PDI Perjuangan, berikutnya Partai Persatuan Pembangunan. Sebelum Ahok tersangka, jumlah dukungan PPP mencapai 16,7 persen. Setelahnya mereka angkat kaki.
Sedangkan Partai NasDem di urutan ketiga yang tak mendukung Ahok. Sebelum disangka oleh polisi, dukungan kader NasDem tembus 42,90 persen, lalu melorot jadi 28,60 persen.
Posisi berikutnya pendukung Partai Gerindar. Ada 21,40 persen massa Gerindra mendukung Ahok, tapi setelah penetapan hanya bersisa 10,70 persen.
Jumlah responden LSI dalam survei terbaru yakni 440 orang, untuk mewakili pemilih Jakarta yang jumlahnya sekitar 7 juta. Survei digelar jauh sebelum Ahok sebagai tersangka.
Survei tersebut menanyakan bila Ahok tidak jadi tersangka dan bila Ahok dijadikan tersangka kasus penistaan Agama. Secara keseluruhan hasil survei elektabilitas Ahok merosot hingga 24,6 persen.