TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Seksi Penyuluhan dan Humas Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Yogi Ikhwan, mengapresiasi peserta Aksi 212 dalam menjaga kebersihan.
Yogi merasa senang karena seluruh lokasi doa bersama dan shalat Jumat tetap bersih.
"Peserta inisiatif ikut mengumpulkan sampah. Enggak repot deh kami," kata Yogi kepada wartawan, di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (2/12/2016).
Yogi mengatakan, Dinas Kebersihan DKI Jakarta membagikan 6.000 kantong sampah kepada peserta.
Peserta pun ikut membantu memungut sampah dan memberikannya kepada petugas di lapangan.
"Keren deh pokoknya. Takjub juga bisa begini, rapi," kata Yogi.
Selain peserta, katanya, banyak relawan yang secara sukarela memungut sampah di lokasi doa bersama, mulai dari kawasan Monas, Bundaran Indosat, hingga Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Mereka mengumpulkan sampah ke dalam kantong plastik lalu meletakkan kantong-kantong plastik itu di banyak titik di pinggir jalan.
Kedisiplinan peserta Aksi 212 dalam menjaga kebersihan memudahkan petugas lapangan Dinas Kebersihan DKI.
Saat peserta doa bersama berangsur-angsur meninggalkan lokasi, petugas kebersihan berseragam warna oranye segera datang. Mereka bertugas untuk menyapu dan mengangkat sampah ke truk sampah.
Lantaran sampah-sampah sudah dikumpulkan di kantong-kantong plastik, tugas pasukan oranye pun menjadi lebih ringan.
Mereka tinggal memindahkan kantong-kantong plastik isi sampah ke dalam bak truk.
Beberapa petugas kebersihan merasa terbantu sikap peserta aksi 212. "Alhamdulillah jadi kebantu. Senang jadinya. Beda sama aksi lain," kata seorang petugas kebersihan.
Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakarta Barat, Sarifudin mengatakan, pihaknya 1.000 petugas Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) atau pasukan oranye. Sarifudin juga menyatakan, Dinas Kebersihan menyediakan kantong plastik agar peserta aksi tidak sembarangan membuang sampah.
Kasudin Kebersihan Jakarta Pusat, Marsigit mengatakan, sampah di lingkungan Monas sesuai acara doa dan sholat bersama mencapai sekitar 92 ton.
Marsigir mengatakan, sesuai instruksi Plt Gubernur DKI Jakarta, sampah harus segera dibersihkan setelah acara doa bersama selesai. "Sesuai instruksi Plt, seperti biasa kalau ada aksi sudah harus langsung dibersihkan tuntas pada hari itu juga," katanya.
Dai kondang, Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym yang hadir pada acara doa bersama juga memberikan contoh langsung mengenai upaya menjaga kebersihan. Pimpinan Pesantren Daarut Tauhid itu memunguti sampah dan membuangnya ke tempat sampah.
Aa Gym yang mengenakan jas hujan bewarna hijau, menginstruksikan santrinya untuk mengitari panggung utama guna memastikan kondisi di sekitar daerah itu bersih.
"Ayo santri Darut Tauhid semuanya turun bersihkan sampah. Semua mengarah ke sumber suara ayo," kata Aa Gym.
Para santri kemudian mengikuti arahan Aa Gym. Mereka menenteng kantong plastik yang dijadikan tempat sampah sementara. Gerimis yang mengguyur kawasan Monas menyurutkan langkah mereka untuk menyisir lokasi dan memunguti sampah.
Datang Bukan untuk Mengotori Jakarta
Seorang peserta aksi, Alif mengatakan, ia hanya ingin menyampaikan aspirasi, bukan mengotori Jakarta.
"Kami datang untuk menuntut aspirasi kami, bukan untuk nyampah dan ngotorin Jakarta," katanya saat ditemui di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
"Kebersihan merupakan sebagian dari iman dan kami ingin menunjukkan bahwa kami yang ada di sini itu beriman," tambahnya.
Peserta aksi doa dan zikir juga ada yang sangat aktif mengajak peserta lain untuk tertib membuang dan mengumpulkan sampah. Mereka kerap mengucapkan kalimat yang ampuh untuk mengajak peserta aksi bersikap dispilin dalam membuang sampah ataupun mengantre.
Kalimat itu adalah "hati-hati fitnah". Kalimat itu hampir selalu terdengar setiap ada peserta aksi yang mulai mengarah ke tindakan tidak tertib.
Reza (46) adalah salah satu peserta doa bersama yang aktif mengingatkan peserta lainnya. Dia menyatakan, kalimat "hati-hati fitnah" bermakna agar peserta aksi sadar bahwa tindakan negatif mereka dapat memberikan citra negatif terhadap kegiatan secara keseluruhan.
Menurut Reza, peserta doa bersama sangat dihindari oleh mereka. "Nanti bisa beritanya dipelintir-pelintir," ujarnya.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian juga mengapresiasi kedisplinan peserta aksi dalam menjaga taman dan tanaman.
"Saya dapat laporan dari DKI, tidak ada satu pohon pun yang patah, tidak ada satu cabang pun yang patah.
Bahkan, yang melaksanakan kegiatan ibadah, betul-betul menjaga agar pohon-pohon pun tidak rusak. bunga-bunga tidak rusak," katanya. (fit/nur/gle/rio)