TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menduga penyebab banjir di Cipete Selatan, Jakarta Selatan, adalah perumahan yang baru dibangun di sekitar permukiman warga.
Perumahan tersebut dibatasi tembok tinggi sebagai pemisah antara kampung warga dan kompleks perumahan.
Sebelum ada perumahan itu, perkampungan warga tidak banjir.
"Jadi, kalau perhatikan soal banjir ya, Jakarta Selatan itu harusnya enggak ada cerita banjir karena selatan itu lebih tinggi daripada utara, tetapi sekarang banjir itu terjadi di selatan dan timur yang (daerahnya) tinggi," kata Ahok di Cipete Selatan, Selasa (6/12/2016).
Saat Ahok selesai cuti dan aktif kembali sebagai gubernur Jakarta, dia berjanji akan mengecek permasalahan banjir di kawasan itu.
Jika pengembang perumahan yang salah, dia akan menyuruh pengembang untuk membongkar saluran air mereka.
Ahok lalu menceritakan tentang dirinya yang pernah menolak pembangunan apartemen di Kemang.
Pembangunan apartemen itu ditolak karena akan menimbulkan banjir untuk warga sekitar.
Ahok kemudian membandingkan mudahnya para pengembang mendapatkan izin dari pemerintahan sebelumnya untuk membangun padahal sering kali pembangunan itu akan merugikan permukiman warga yang lain.
"Dulu izinnya gampang banget, nah di zaman kami baru saya larang. Kalau lihat konturnya rendah saya enggak akan izinkan," kata Ahok.
"Makanya, orang suka menuduh saya gubernur pengembang, padahal banyak pengembang yang benci saya kok. Kenapa? Karena banyak izin saya tolak," kata Ahok.(Jessi Carina)