TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, tak ambil pusing mengenai hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang menunjukkan bahwa mayoritas responden menginginkan adanya gubernur baru di Jakarta.
Menurut Djarot, survei itu dapat berubah sewaktu-waktu.
Oleh karena itu, ia menilai masih terlalu dini jika menjadikan hasil survei yang diumumkan LSI Denny JA itu sebagai indikator hasil akhir Pilkada DKI 2017.
"Oh enggak apa-apa, kan tukang survei. Tukang survei saja enggak apa-apa ya. Jadi enggak apa-apa. Kamu mau percaya ya percaya, silakan," ujar Djarot saat ditemui usai blusukan di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu (14/12/2016).
Baca: Survei LSI Sebut 4 Alasan Agus-Sylvi Unggul Sementara
Baca: Survei LSI: Elektabilitas Ahok Mulai Naik Desember 2016, Ini Dua Penyebabnya
Djarot yakin, sejauh ini masih banyak warga Jakarta yang ingin agar ia dan calon gubernur pasangannya, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama, kembali memimpin Ibu Kota.
Ia kemudian mencontohkan perilaku warga yang ditemuinya selama masa kampanye.
"Coba lihat di jalan-jalan, ada banyak orang naik motor itu berhenti hanya kira-kira salaman dan beri semangat, 'Semangat Pak'," ujar Djarot.
"Ada juga mereka naik mobil turun, kemudian kasih 'Selamat Pak, yang sabar Pak, maju terus Pak'," sambung Djarot.
Hasil survei terbaru LSI Denny JA terkait Pilkada DKI 2017 menunjukkan, 60,3 persen responden menginginkan gubernur baru.
Berdasarkan hasil survei itu, pasangan cagub cawagub nomor satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, lebih diinginkan untuk menjadi pemimpin yang baru dibandingkan dengan pasangan nomor tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Penulis : Alsadad Rudi