Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memperkenalkan diri, menyapa, berdialog langsung dan bertanya ke rakyat adalah penting ketimbang semata-mata hanya dilihat berdebat di televisi.
Demikian Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro menanggapi dua kali calon gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono tak hadir di debat publik yang diselenggarakan oleh media.
Agus pernah mengungkapkan alasannya, yakni karena merasa tidak punya kewajiban mengikuti debat di luar debat resmi yang diselenggarakan KPU DKI.
Atas hal itu, Siti Zuhro menjelaskan demokrasi partisipatoris yakni dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, mensyaratkan pasangan calon dikenali dan diterima oleh rakyat.
Karena itu calon kepala daerah dan calon wakil kepala dearah harus memperkenalkan dan mempromosikan diri untuk bisa dipilih rakyat.
Hal itu Siti Zuhro tegaskan, tidak cukup hanya dilakukan atau dikuatkan melalui debat di televisi.
"Karena debat diperlukan sebagai klimaks atau puncak dari kampanye sehingga masyarakat pemilih bisa merekonfirmasi semua keunggulan dan kelemahan calon," ujar Siti Zuhro kepada Tribunnews.com, Jumat (16/12/2016).
Apalagi kata Siti Suhro, Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta menjadwalkan juga menggelar acara debat Cagub-cawagub dua kali dalam putaran pertama dan sekali saat putaran kedua.
"Memperkenalkan diri, menyapa, berdialog langsung dan bertanya ke rakyat adalah penting ketimbang semata-mata hanya dilihat di televisi," kata Siti Zuhro.
Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sylviana Murni, merasa tidak tersinggung dengan pergunjingan di media sosial yang muncul terkait ketidakhadirannya dalam debat calon gubernur-calon wakil gubernur yang digelar media.
Sylvi dan calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, tidak menghadiri debat calon yang digelar Kompas TV pada Kamis (15/12/2016) malam.
"Enggak, saya enggak pernah tersinggung, saya enggak sempat balas-balasin, balas-balas fitnah, balas-balas meme, enggaklah," kata Sylvi, kepada awak media, di sela kampanyenya di kawasan RW 07 Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (16/12/2016).
Bagi Sylvi, yang terpenting adalah bagaimana bisa bertemu masyarakat dan tahu kebutuhan warga.
"Hati saya begitu kok, enggak pernah mikirin orang (yang menggunjingkan)," ujar Sylvi.
Saat tak hadir dalam debat kemarin, tagar #AHYTakutDebat sempat jadi salah satu trending topics di jejaring sosial Twitter.
Sebagian besar netizen mempertanyakan alasan Agus tak hadir. Ada pula yang bernada menyindir.