TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat Jakarta cukup rasional melihat dan menilai kinerja dan arah pembangunan yang dilakukan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat.
Hal itulah menurut Politikus NasDem, Effendy Choirie menjadi alasan pasangan Ahok-Djarot kembali perkasa mengalahkan elektabilitas dua pasang calon gubernur DKI lainnya.
Elektabilitas petahana mencapai sekitar 31,8 persen.
"Rakyat Jakarta cukup rasional. Mereka melihat dan menilai Ahok-Djarot bukan karena agamanya tapi kerja, kinerja dan arah pembangunan DKI yang benar di tangan mereka," ujar pria yang akrab disapa Gus Choi itu kepada Tribunnews.com, Jumat (16/12/2016).
Karena imbuh mantan anggota DPR RI ini, warga Jakarta melihat, merasakan dan mengalami benar-benar terjadinya perubahan besar di ibukota NKRI.
Perubahan luar biasa yang tampak nyata selama kepemimpinan Ahok-Djarot, menurutnya benar-benar dinilai puas oleh publik.
Karenanya, kata dia, masyarakat Jakarta masih memberikan kepercayaan besar agar pasangan nomor urut 2 Pilkada DKI Jakarta ini untuk memimpin Jakarta.
Hal itu tergambar jelas pada hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang baru dirilis Kamis (15/12/2016) kemarin.
"Telah terjadi perubahan-perubahan besar selama kepemimpinan Ahok-Djarot. Karena itu dukungan terhadap Ahok tetap besar. Andaikata tidak ada isu SARA, Ahok jauh tidak tertandingi," ujarnya.
Lembaga Survei Indonesia menyurvei 800 responden pada 3-11 Desember lalu.
Hasilnya, 75 persen responden puas dengan kinerja Ahok. Tapi, tak diikuti elektabilitasnya.
Meski berada di puncak, elektabilitas petahana hanya sekitar 31,8 persen.
Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni didukung oleh 26,5 persen responden, serta Anies Baswedan-Sandiaga Uno berada di urutan ketiga dengan dukungan 23,9 persen.
Responden yang belum memutuskan sebesar 17,8 persen.