Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Elektabilitas calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat kembali ke puncak. Dia mengibaratkan, ketertarikan warga untuk memilihnya, seperti orang berpacaran.
Lembaga Survei Indonesia menyurvei 800 responden pada 3-11 Desember lalu. Hasilnya, 75 persen responden puas dengan kinerja Ahok. Tapi, tak diikuti elektabilitasnya. Meski berada di puncak, elektabilitas petahana hanya sekitar 31,8 persen.
Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni didukung oleh 26,5 persen responden, serta Anies Baswedan-Sandiaga Uno berada di urutan ketiga dengan dukungan 23,9 persen.
Responden yang belum memutuskan sebesar 17,8 persen. Ahok heran dengan tingkat kepuasan warga yang tinggi, tapi niatan untuk memilih rendah. Ahok mengibaratkan, orang baik berpacaran, tapi diputuskan dengan kekasihnya.
"Istilah lucunya, kamu pacaran, terus pacarmu bilang begini, 'kamu baik banget, aku suka banget sama kamu, tapi mohon maaf ya, aku putusin kamu'. Itu kan' bingung, he-he," ucap Ahok di posko pemenangannya, Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (16/12/2016).
Seharusnya, ucap Ahok, tingkat kepuasan warga setara dengan elektabilitas. Karenanya, Ahok menengarai ada faktor-faktor lain, yang menyebabkan masyarakat enggan memilihnya. Misal, kasus dugaan penodaan agama, yang tengah melilitnya.