TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur non-aktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, pasrah dengan keputusan Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono yang memilih Ancol sebagai pusat perayaan malam pergantian tahun di Jakarta.
Padahal, sebelumnya Basuki atau Ahok ingin pusat perayaan malam pergantian tahun digelar di kawasan RTH Kalijodo.
"Saya kan bukan gubernur yang jabat sekarang, kalau Plt Gubernur ya saya enggak bisa (ikut memutuskan)," ujar Basuki atau Ahok di RTH Kalijodo, Jakarta Utara, Sabtu (17/12/2016).
Meski demikian, Ahok tidak melarang jika warga ingin merayakan tahun baru di RPTRA dan RTH Kalijodo.
"Bisa saja kan anak muda mau bikin tahun baru di sini, ya boleh aja. Tapi engga jadi pusat perayaan dari pemda. Anak-anak muda kalau mau bikin ya saya kira oke aja," ujar Ahok.
Sebelumnya, Sumarsono mengatakan bahwa Ancol dipilih menjadi pusat perayaan malam pergantian tahun 2016 di Jakarta karena lokasinya dinilai netral.
"Tahun baru sekarang kan serentak atau berbarengan dengan masa kampanye. Kami sudah perhitungkan, yang netral saja, di Ancol agar acaranya murni hiburan," ujar Sumarsono.
Menurut dia, di tengah masa kampanye, sulit untuk membuat perayaan malam pergantian tahun di ruang terbuka.
Selain itu, kata Sumarsono, pengaturan dan pengamanan perayaan malam pergantian tahun di Ancol akan lebih mudah daripada di ruang terbuka lainnya.
"Dari segi keamanan ini lebih mudah dikendalikan," ucap Sumarsono.(Jessi Carina)