News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Kubu Anies-Sandi: Selama Belum Ada Pengumuman KPUD Kami Akan Semangat Bekerja

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan calon Anies Baswedan-Sandiaga Uno menghadiri acara deklarasi relawan perempuan 'Bidadari Anies-Sandi' di Jalan Intan Ujung, Cilandak, Jakarta, Senin (19/12/2016).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Litbang Kompas pada Desember ini melakukan survei untuk melihat preferensi publik dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Hasilnya menunjukkan elektabilitas pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni tercatat paling tinggi, yakni 37,1 persen.

Posisi itu dibayangi ketat oleh pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat yang mendapat 33 persen responden.

Di posisi ketiga pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dengan potensi keterpilihan 19,5 persen.

Responden yang belum menentukan pilihan tercatat sebesar 10,4 persen.

Lalu bagaimana tanggapan tim sukses pasangan nomor 3 Anies-Sandi atas hasil survei Litbang Kompas yang menempatkan jagoannya di posisi paling buncit?

Ketua Tim Pemenangan Anies-Sandi, Mardani Ali Sera menjadikan hasil survei terbaru dari Litbang Kompas sebagai masukan bagi timses untuk bekerja lebih fokus lagi.

"Survey Kompas masukan bagi tim. Pemenangan Anies Sandi utk bekerja lebih fokus," ujar Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini kepada Tribunnews.com, Rabu (21/12/2016).

Karena sejauh belum ada pengumuman resmi dari KPUD DKI Jakarta menyatakan jagoannya kalah, timses Anies-Sandi masih terus akan bekerja semangat, fokus dan menjaga integritas.

"Selama belum ada pengumuman KPUD DKI kami akan bekerja dengan semangat, fokus dan menjaga integritas," kata Mardani.

Apalagi imbuhnya Pilkada DKI ini bukan hanya soal menang atau kalah. Tapi menjaga agar proses pemenangan tidak menghalalkan segala cara, transparan dan bermartabat.

"Karena cuma denga inilah kepentingan warga Jakarta terjaga. Sudah kelihatan juga transparansi dari laporan keuangan tiap pasangan mana yang masuk akal dan mana yang pencitraan," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini