Laporan wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lutfi mengaku kaget dan merinding saat pertama kali memasuki kediaman Dodi Triono (59) di Jalan Pulomas Utara 7A, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur, sekitar pukul 08.30 WIB.
Sebab, setelah melihat sejumlah barang berserakan di ruang tengah, ia mendengar tangisan dan suara minta tolong dari balik kamar mandi.
Lutfi mengaku pertama kali memasuki rumah pengusah properti tersebut bersama Sugeng dan petugas keamanan komplek.
"Pas baru sampe di dalam, barang-barang sudah pada berantakan semua. Enggak lama, saya dengar suara teriak tolong, tolong, dari perempuan," ujar Lutfi di lokasi kejadian, Selasa (27/12/2016).
Baca: Rosidah Tak Kuasa Menahan Air Mata Lihat Putrinya Jadi Korban Pembunuhan di Pulomas
Mendengar suara minta tolong, Lutfi mengenali suara tersebut berasal dari anaknya Dodi Triono.
"Saya hapal suaranya itu anak Pak Dodi yang agak tuna wicara, Zanette dan pembantunya, Emi," katanya.
Lutfi menyampaikan, dirinya merupakan tukang kebun di komplek Pulomas Residence, tempat rumah kedua milik Dodi Triono.
Rumah yang menjadi lokasi kejadian di Jalan Pulomas 7A dan rumah kedua milik Dodi Triono hanya berjarak 100 meter.
Ia menceritakan, mulanya sekitar pukul 08.30, teman dari anak korban, Diona Andra Arika Andra Putri, mendatangi petugas keamanan komplek Pulomas Residence.
Baca: Saat Ditemukan, 11 Korban Menumpuk di Kamar Mandi Sempit Dengan Ceceran Darah
Perempuan tersebut bercerita bahwa pintu rumah terbuka semua dan ruang tengah sudah dalam keadaan berantakan saat mendatangi rumah Diona.
Tidak ada orang yang menyahut saat ia berteriak memanggil nama Dional di rumah tersebut.