TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, mengatakan, masih ada sejumlah kekurangan di Terminal Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur.
Sumarsono menjelaskan, salah satu kekurangan tersebut yaitu jarak yang cukup jauh antara lokasi pengecekan administrasi sopir dan posko kesehatan.
Jarak antar ruangan administrasi dan kesehatan sekitar 300 meter.
Sumarsono menilai hal itu bisa membuat sopir malas untuk bolak balik melakukan tes kesehatan dan pengecekan administrasi.
"Orang bisa malas bolak balik. Namanya koreksi administrasi persopiran, itu harus deket dengan kesehatan tensi, tapi ini jauh banget," ujar Sumarsono di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (28/12/2016).
Sumarsono juga menyoroti pendingin ruangan yang belum mencukupi di Terminal Pulogebang.
Sumarsono menyampaikan, saat dirinya melakukan pengecekan persiapan Terminal Pulogebang pekan lalu, ia melihat pendingin ruangan yang masih belum memadai dibanding dengan ruangan terminal yang begitu besar.
Sumarsono menilai, kurangnya penyediaan pendingin ruangan karena sedikitnya anggaran untuk Terminal Pulogebang pada 2016.
Ia juga menyinggung banyaknya terminal bayangan di sepanjang jalan menuju Terminal Pulogebang.
Ia telah meminta agar Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI bisa menyelesaikan permasalahan itu. Sumarno juga akan memaksimalkan lantai-lantai yang ditujukan sebagai pusat perdagangan di Terminal Pulogebang.
"Lalu pengisian toko-toko yang tiga lantai itu hingga bisa meriah sekelas Grand Indonesia," kata Sumarno.
Sore ini, Menteri Perhubungan Budi Karya akan melakukan soft launching terhadap Terminal Pulogebang. Pemprov DKI memberikan batas waktu hingga 28 Januari 2017 agar seluruh bus AKAP yang ada di Jakarta Timur beroperasi di terminal tersebut.