TRIBUNNEWS.COM, BEKASI -- Diduga, sebelum menjalankan aksinya, para pelaku mabuk-mabukan.
Sebagian kalangan warga menyatakan, ciri-ciri itu di antaranya diketahui dari rekaman CCTV yang sudah beredar luas, salah satu pelaku berjaket itu tampak berjalan oleng.
"Memang, komplotan pejahat ini biasanya beraksi dengan sebelumnya teler dulu, selain minuman keras, juga menggunakan obat-obatan," kata warga di Pluit, Zuhri di Jakarta, Kamis (29/12/2016).
Sebagian warga lainnya juga melakukan diskusi terkait perampokan dan pembunuhan di Pulomas untuk mengetahui apa sebenarnya yang terjadi.
Meski diketahui, sesuai keterangan kepolisian, para pelaku memang spesialis mengincar rumah mewah dan merampok korban.
Zuhri menyatakan, dari cara berjalannya, pelaku mabuk.
"Dia, yang berjaket itu kelihatan, mabuk, dia mengikuti si pincang yang masuk pakai kemeja putih," katanya.
Warga lainnya menyatakan, bisa saja motifnya bukan perampokan.
"Barang berharga banyak, tapi kehilangan belum jelas, barang berharga masih banyak, tapi korban tewas karena tindakan para pelaku," kata netizen, Fariz.
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya, Irjen Mochamad Iriawan menyatakan, pihaknya akan menginterogasi para pelaku yang tertangkap untuk mengetahui kasus yang menghebohkan ini. (Gede Moenanto)