Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada yang berbeda dari pertanyaan warga dalam kampanye yang dilakukan Anies Baswedan di Jalan Makaliwe 1 nomor 33 RT 13/22, Grogol, Jakarta Barat, Senin (2/1/2017).
Warga bernama Yeti bukan menanyakan keluhan mengenai mahalnya harga bahan pokok ataupun sulitnya mendapat pekerjaan, melainkan menanyakan kegiatan Anies selama kampanye.
"Pak Anies kemaren ketemu tokoh-tokoh agama. Bertemu Habib, bertemu tokoh kristen, itu untuk mempersatukan ya pak?" tanya warga.
Baca: Agus Yudhoyono: Sekali Lagi Foto, Nanti Ibu Ini Saya Kasih Piring Cantik
Mendengar pertanyaan tersebut Anies tidak menjawabnya dengan tegas.
Ia mengatakan tujuan dirinya mencalon diri dalam Pilkada DKI Jakarta untuk mempersatukan warga.
"Jakarta harus jadi kota yang aman dan damai, Jakarta harus memiliki pemimpin yang mempersatukan bukan yang memecah belah," kata Anies.
Pemimpin yang memecah belah menurut Anies adalah pemimpin yang melontarkan kata-kata yang kurang pantas terhadap pihak-pihak yang bersebrangan.
Baca: Ahok Ditanya Warga Soal Uang KJP Untuk Beli Laptop
Menurut Anies seorang pemimpin yang baik harus bersilaturahmi dengan siapapun termasuk pihak-pihak yang selama ini bersebrangan.
"Kalaupun tidak setuju bisa silaturahmi. Karena apa, karena dia memimpin warga seluruh jakarta, bukan sekelompok orang. Walaupun marah terhadap warganya seharusnya di ajak bicara bukan dibentak bentak," kata Anies.