Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Unit Luka Bakar Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr Aditya Wardhana menjelaskan masih ada tiga korban kapal terbakar KM Zahro Express yang dirawat di RSCM.
Ketiga korban tersebut masih mendapatkan penanganan intensif lantaran mengalami luka bakar yang tingkat persentasenya mulai dari 2 persen hingga 26 persen.
"Tiga pasien yang kami rawat, (luka bakarnya) satu 13 persen, satu 26 persen, satu 2 persen," ujar Aditya, saat ditemui di RSCM, Jalan P Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (2/1/2017).
Ia pun memaparkan penanganan yang akan diterapkan pada ketiganya pasca mengalami luka bakar di sebagian tubuhnya.
Pasien pertama, atas nama Laras Mey Ariana (16), mengalami luka bakar sebesar 26 persen dan terkena trauma inhalasi.
"Yang 26 persen itu trauma inhalasi, artinya dia terkena hawa panas di daerah saluran napas," jelasnya.
Sedangkan pasien lainnya, atas nama Homsari (42), mengalami luka bakar hanya 2 persen.
Namun ia mengalami drowning atau sempat tenggelam saat terjadinya kebakaran di kapal yang ditumpanginya tersebut.
"Dan yang satu lagi luka bakarnya kecil 2 persen, tapi dia riwayatnya sempat tenggelam jadi drowning," katanya.
Akibat drowning tersebut Homsari memerlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui kondisi saluran nafasnya.
"Yang 2 (persen) karena ada riwayat tenggelam, jadi kami memerlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk melihat ke dalam saluran nafasnya," tegasnya.
Selain Laras dan Homsari, terdapat pula pasien atas nama Adi Syahrifudin (25), yang mengalami luka bakar sebanyak 13 persen.
Menurut Adit, kondisi pasien yang mengalami luka bakar 13 persen itu tergolong stabil.
Ia hanya membutuhkan perawatan intensif untuk menyembuhkan luka bakarnya.
"Yang satu lagi yang 13 persen kondisinya stabil, dia memerlukan perawatan luka, kita tunggu nanti lukanya sampai sembuh," tuturnya.
Dokter tersebut menambahkan, penanganan khusus diberikan pada Laras dan Homsari yang kini telah dibantu alat bantu pernafasan.
Selanjutnya pihak dokter rumah sakit tersebut akan melanjutkan penanganan melalui rangkaian pemeriksaan organ pernafasan.
"Dua pasien di back up dengan ventilator dan rencana kami akan besok untuk skop, dilihat ke dalam (organnya), daerah saluran pernapasannya sekaligus dibersihkan," pungkasnya.
Sebelumnya, sebuah kapal KM Zahro Express yang mengangkut dua ratusan penumpang terbakar saat hendak menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribu.
Dari data manifest penumpang hanya sebanyak 100 orang, sedangkan penumpang yang ikut dalam kapal tersebut disebut lebih dari dua ratusan orang.
Hingga saat ini data penumpang tersebut masih simpang siur.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun saat ini telah menemukan 23 korban meninggal dunia akibat peristiwa tersebut.
Sementara itu, data empat korban yang dirujuk ke RSCM yakni atas nama Homsari (42) luka bakar 2 persen, Adi Syahrifudin (25) luka bakar 13 persen, Laras Mei Aliana (16) luka bakar 26 persen, dan Rifa Rizkiawan (8) yang sudah diizinkan pulang.