TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ridwan Sitorus alias Ius Pane buronan pelaku penyekapan dan pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur sekitar pukul 14.00 WIB, Minggu (1/1/2016).
Mendarat menggunakan pesawat Citilink, Ius Pane langsung disambut Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan.
Rombongan langsung masuk ke dalam sebuah ruangan VIP di Bandara Halim. Sementara polisi berpakaian lengkap terus mengawal ketat Ius dari pesawat hingga ruangan. Ius terlihat mengenakan kaos garis-garis.
Kapolda Metro Jaya, Irjen M Iriawan lalu menampilkan sosok Ius ke publik.
Pelaku kerap menekuk kepalanya, sesekali polisi mendongakkannya ketika wartawan ingin mengambil wajahnya.
Usai konferensi pers dadakan tampak genangan air di bekas Ius berdiri. Seorang polisi sempat mengatakan genangan tersebut adalah bekas urine Ius.
"Iya ngompol tadi dia," Kabid Humas Polda Metro Jaya Raden Argo Prabowo Wiyono membenarkan informasi tersebut kepada wartawan.
Namun siapa sangka, Ius merupakan sosok kedua setelah Ramlan Butar-Butar dalam aksi perampokan di rumah Dodi Triono.
Kapolda Metro Jaya Mochamad Iriawan membeberkan Ius lah yang menyeret almarhumah Diona Arika Andra Putri, putri sulung pemilik rumah Dodi Triono.
"Saudara Ius Pane menyeret almarhumah Diona hingga jatuh. Dia juga menjambak dan memukul (Diona) dengan senjata api," ucap Iriawan di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (1/1/2017).
Tindakan Ius tersebut terekam dalam kamera pengawas atau CCTV yang terpasang di sudut rumah.
Setelah ini, kepolisian akan melakukan pengembangan dengan menggeledah rumah kontrakan Ius di Bekasi, Jawa Barat. Ius juga akan dibawa ke lokasi penyewaan mobil untuk merampok rumah di Pulomas.
"Termasuk kami akan mencari barang bukti lainnya, termasuk senjata api dan senjata tajam. Kemudian kami akan mencari handphone yang sudah dijual," kata Iriawan.
Polisi akan menyelenggarakan konferensi pers mengenai kasus yang menewaskan enam orang ini secara utuh.