Laporan wartawan Tribunnews.com, Valdy Arief
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA--Dalam musibah terbakarnya KM Zuhro saat berlayar ke Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Jakarta, terselip beberapa cerita heroik.
Satu di antaranya adalah yang dilakukan Jackson Wilmar. Laki-laki 40 tahunan itu meninggal karena tenggelam setelah meloncat dari kapal ke laut lepas.
Hal itu diutarakan seorang laki-laki yang sedang berdiri di depan Posko Ante Mortem, Rumah Sakit Polri Dr Soekamto Kramatjati. Namanya Hekson, dia mengaku sebagai adik kandung Jakson.
Hekson yang tinggal di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan itu, menyebutkan tindakan inspiratif sang kakak diketahui penumpang lain yang selamat. Penumpang itu, juga teman satu rombongan Jackson.
Dia menuturkan, Jackson yang bekerja di sebuah kafe bilangan Bogor, pada Minggu (1/1/2017) bertolak ke Pulau Tidung untuk berlibur dengan rekan-rekan kerjanya.
Saat kapal mulai mengeluarkan asap, Jackson yang telah menggunakan pelampung badan seketika meloncat.
Namun, ketika banyak penumpang lain yang juga loncat dari kapal tidak mengenakan pelampung, Jackson merasa perlu menyerahkan satu-satu penyelamatnya.
"Dia sebenarnya sudah pakai pelampung, tapi diberikan ke seorang perempuan yang sedang hamil di laut," kata Hekson.
Akibat pengorbanannya, Jakcson pun tewas karena tenggelam. "Setahu saya, dia tidak bisa berenang," kata adik Jakson.
Meski demikian, kondisi jenazah Jackson lebih baik ketimbang korban lainnya yang tubuhnya terbakar hingga tidak dikenali lagi.
Keluarga masih mengenali tubuhnya, perubahan hanya sedikit karena banyak air laut yang tertelan saat tenggelam.
Saat ditemui di depan Posko Ante Mortem RS Polri, Hekson tampak menemani anak kandung Jackson tengah menunggu giliran diambil sampel DNA-nya.
Sedang anggota lain tampak larut dalam duka di luar gedung. Mereka saling berpelukan dalam tangis.
"Sekarang kami sedang mempersiapkan dokumen-dokumen yang diminta untuk memulangkan jenazah. Kami harap bisa pulangkan malam ini (1/1)" katanya.
Keluarga berencana menguburkan Jackson secara Katolik di pemakaman dekat rumah orang tua mereka, bilangan Pondok Aren.