Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Erwin Situmorang, salah satu pelaku perampokan di Pulomas, tak menyangka enam korban perampokannya meninggal dunia dari aksi kejahatan yang dilakukan kelompoknya.
Meskipun telah beberapa kali melakukan aksi perampokan, namun, selama beraksi anak buah Ramlan Butarbutar ini tak pernah menghabisi nyawa korban.
"Dia tak menyangka ada korban meninggal. Selama melakukan aksi malang-melintang di perampokan dia belum pernah melukai korban dan ada yang meninggal," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, Senin (2/1/2017).
Dihadapan penyidik, Erwin Situmorang menyesal menghilangkan nyawa orang lain. Sebagai bentuk tanggungjawab, dia meminta kepada para penyidik untuk menghabisi nyawanya.
"Makanya kemarin tersangka Erwin Situmorang sampai menyatakan melihat korban meninggal, dia bilang pak lebih baik saya ditembak saja sampai meninggal," kata dia.
Sebelumnya, telah terjadi penyekapan berujung pembunuhan di kediaman arsitek Dodi Triono yang juga menjadi korban tewas dalam aksi keji tersebut.
11 orang tersebut disekap di dalam sebuah kamar mandi berukuran 1,5 m x 1,5 m di rumah Dodi Triono yang berada di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Pulogadung, Jakarta Timur.
Dari sebelas korban, enam diantaranya dinyatakan tewas, yakni Dodi (59) pemilik rumah, Diona (16) anak Dodi, Dianita (9) anak Dodi, Amel (10) teman Dianita, serta dua supir Dodi yakni Yanto dan Tasrok.
Sedangkan korban yang masih hidup yakni Zanette (13) anak Dodi, Emi (41) pembantu Dodi, Santi (22), Fitriani (23), dan Windy, masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Kartika.