News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembunuhan Sadis di Pulomas

Punya Modus Khas, Kelompok Ramlan Tak Pernah Merusak Gagang Pintu Saat Beraksi

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sopir perampokan sadis di Pulomas, Alfin Bernius Sinaga meringis kesakitan saat dibopong polisi turun dari mobil. Ia dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur untuk cek kesehatan, Kamis (29/12/2016) malam.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aparat kepolisian sudah menangkap para perampok di rumah Dodi Triono yang berada di Pulomas, Jakarta Timur. Dari pengakuan para pelaku itu terungkap bagaimana cara mereka bekerja.

Ramlan Butarbutar, merupakan pimpinan kelompok tersebut.

Selain itu, ada Ius Pane, Erwin Situmorang, dan Alfins Bernius Sinaga.

"Modus operandi sama, merampok hanya mencari barang-barang berharga," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, Senin (2/1/2017).

Dia menjelaskan, empat orang itu tercatat sudah merampok sebanyak tiga kali.

Perampokan pertama di Jonggol, Purwakarta, dan Pulomas. Mereka beraksi di tiga tempat itu selama kurun waktu satu minggu.

Menurut Argo, para pelaku perampokan itu merupakan spesialis rumah yang didalamnya banyak terdapat barang-barang berharga.

"Dia adalah spesialis rumah-rumah seperti ini banyak barang berharga. Jadi bukan spesialis mobil, motor maupun yang lain," kata dia.

Saat beraksi, kata dia, kelompok ini tak pernah merusak pintu.

Selama merampok ke mana-mana mulai dari Solo, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, tidak pernah merusak pintu.

"Modusnya seperti itu hanya kalau pintu terbuka, dia baru masuk. Jadi masuk itu kemudian berpura-pura sudah pernah kenal. Dia menggunakan pertama ancaman verbal," ujarnya.

Setelah mengancam para penghuni rumah, menurut Argo, para pelaku menodongkan senjata api atau senjata tajam yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

"Yang ketiga pasti mengikat entah itu pakai tali sepatu atau rafia atau lakban. Yang seterusnya pasti menempatkan korban di suatu ruangan kemudian dia melakukan aksi," tuturnya.

Dari hasil interogasi kepada tiga pelaku yang masih hidup, yaitu Erwin, Alfins, dan Ius, terungkap alasan mereka menaruh korban di kamar mandi berukuran 2X1 meter.

"Dari hasil interogasi kemarin kebetulan yang terjadi di Pulomas, ruangan yang terdekat adalah kamar mandi," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini