Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komplotan perampok rumah di Pulomas, Jakarta Timur, mengumpulkan uang secara patungan sebelum beraksi. Masing-masing orang memberikan uang sebesar Rp 1 juta.
Ramlan Butarbutar, merupakan pimpinan kelompok tersebut. Selain itu, ada Ius Pane, Erwin Situmorang, dan Alfins Bernius Sinaga.
"Untuk kegiatan perampokan ini ada urunan dari empat orang sebesar Rp 1 juta sebagai modal untuk sewa kendaraan kemudian untuk makan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, Senin (2/1/2017).
Setelah terkumpul uang sebesar Rp 4 juta, kata dia, para pelaku itu kumpul di suatu tempat di Bekasi, Jawa Barat. Kemudian, mereka berangkat naik mobil Suzuki Ertiga ke rumah milik Dodi Triono di Pulomas.
"Pagi-pagi berangkat dari Bekasi jalan ke Pulomas dan melihat di rumah korban ada orang ke luar bawa kursi," kata dia.
Ius Pane masuk terlebih dahulu ke tempat tersebut. Dia mengecek pintu pagar. Pada saat itu, Ius melihat pintu pagar hanya digerendel dan tidak dikunci. Ini membuat para pelaku bisa masuk ke tempat itu.
"Akhirnya masuk ke rumah korban," kata dia.
Sebelumnya, telah terjadi penyekapan berujung pembunuhan di kediaman arsitek Dodi Triono yang juga menjadi korban tewas dalam aksi keji tersebut.
11 orang tersebut disekap di dalam sebuah kamar mandi berukuran 1,5 m x 1,5 m di rumah Dodi Triono yang berada di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Pulogadung, Jakarta Timur.
Dari sebelas korban, enam diantaranya dinyatakan tewas, yakni Dodi (59) pemilik rumah, Diona (16) anak Dodi, Dianita (9) anak Dodi, Amel (10) teman Dianita, serta dua supir Dodi yakni Yanto dan Tasrok.
Sedangkan korban yang masih hidup yakni Zanette (13) anak Dodi, Emi (41) pembantu Dodi, Santi (22), Fitriani (23), dan Windy, masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Kartika.