Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memasuki hari ketiga pasca-kejadian terbakarnya KM Zahro Express, 17 jenazah korban di RS Polri Kramatjati belum teridentifikasi karena kondisinya sudah tidak utuh.
Untuk membantu proses identifikasi jenazah, tim DVI memajang sejumlah barang yang melekat di tubuh korban.
"Kami berharap keluarga korban, bisa segera melapor kalau ada yang mengenali di antara barang tersebut," ujar Kepala Humas RS Polri Kramatjati AKBP Luh Ike Kristiani.
Sejumlah anggota keluarga tampak berkerumunan begitu petugas memajang foto-foto properti korban di ruang Sentra Visum dan Medikolegal RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (3/1/2017).
Baca: Tangis Lina Pecah Saat Ditunjukan Tas Milik Ibunya Korban Terbakarnya KM Zahro Express
Foto barang-barang korban di antaranya, kalung, cincin, gelang, jam tangan, baju dan tas yang sedikit terbakar, sejumlah telepon genggam hingga KTP dan SIM atas nama Ani Maryani.
Menurut Ike, bantuan pihak keluarga dalam mengenali barang-barang tersebut akan menjadi data antimortem yang diharapkan dapat mempercepat proses identifikasi 17 jenazah.
Diharapkan pihak ahli waris juga menyertakan dokumen Kartu Keluarga atau Buku Nikah guna menguatkan jenazah adalah anggota keluarga mereka.
Kapal wisata KM Zahro Express yang mengangkut lebih 200 penumpang terbakar saat perjalanan dari Muara Angke ke Pulau Tidung, Kepulauan Seribu pada Minggu (1/1/2016) pagi.
Hasil pencarian sementara, 20 penumpang ditemukan tewas terbakar di atas kapal dan 3 penumapang ditemukan tak bernyawa di perairan.
Sejauh ini, baru enam jenazah di RS Polri yang teridentifikasi dan telah diserahterimakan kepada pihak keluarga.