Mohammad Bunyamin bersama istri, Lin Marlina serta dua anaknya, Fahira Azzahra dan Abdan Syakura ikut dalam perjalanan KM Zahro Express dari Muara Angke, pada Minggu pagi, 1 Januari 2017.
Keluarga yang tinggal di Cilandak, Jakarta Selatan itu hendak menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, dalam rangka liburan Tahun Baru.
Nahas, kapal tersebut terbakar saat perjalanan baru sekitar 20 menit atau di perairan Teluk Jakarta. Sebanyak lebih 200 penumpang berada di kapal tersebut dan baru 24 jenazah yang ditemukan.
Dari keluarga Mohammad Bunyamin, hanya Abdan Syakura yang berhasil ditemukan dengan selamat. Tiga anggota keluarganya hilang.
Muhammad Bunyamin (43), Lien Herlina (40), dan Fahira Azzahra (17), merupakan satu keluarga yang menjadi korban meninggal dalam kebakaran Kapal Zahro Express.
Kepala Rumah Sakit Polri Brigjen Didi Agus M mengatakan, Lien dan Fahira berhasil diidentifikasi dari sampel DNA Abdan (14), anak bungsu keluarga tersebut yang jadi korban selamat kebakaran kapal.
"Dari adiknya (Abdan) yang masih hidup," ujar Didi.
Sementara Bunyamin, kata Didi, dapat diidentifikasi berdasarkan data ante mortem giginya. Bunyamin lebih dahulu diidentifikasi daripada Lien dan Fahira, yakni pada Selasa (3/1/2017).
Sementara Lien dan Fahira baru diidentifikasi dan diserahkan kepada pihak keluarga pada Kamis ini.
"Bapaknya sudah teridentifikasi menggunakan metode lain, tidak DNA, (tetapi) data gigi," kata Didi.
Dari 23 korban meninggal yang dilarikan ke RS Polri, masih ada tiga korban yang belum teridentifikasi. Menurut Didi, ketiga korban tersebut juga akan diidentifikasi menggunakan DNA.
"Iya DNA juga yang tadi tiga. Dua sudah diambil DNA-nya, yang satu lagi siang baru diambil DNA sampingnya, dari orangtuanya," ucapnya.
Selain ketiga korban yang masih diidentifikasi, empat korban lainnya yang sudah diidentifikasi juga menggunakan DNA.
Mereka yakni Lien, Fahira, Nadia Syifa (16), dan Yeti Pramutia (52). Mereka semua diserahkan kepada keluarga hari ini.
"Yang empat tadi sulit semua. Jadi, gigi depan ini habis semuanya, pecah dan hancur, yang ada belakang. Sementara kalau kita ambil itu gigi depannya saja," tutur Didi. (coz/kps)