TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak mengetahui rencana Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono untuk melakukan rapat kerja di atas kereta dari ibu kota menuju Yogyakarta.
Pria yang akrab disapa Ahok itu mengaku tak pernah terpikir untuk melakukan hal yang sama seperti Sumarsono.
"Saya enggak tahu, (saya) kalau rapat kan enggak pakai uang, kan kami rapat di kantor. Kenapa pakai uang?" kata Ahok, di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2017).
Sumarsono meminta para pejabat untuk mengeluarkan uang dari kocek pribadinya sebesar Rp 7 juta untuk mengikuti rapat kerja di atas kereta tersebut.
Ahok menyebut, selama menjadi gubernur, dirinya tidak pernah meminta pejabat mengeluarkan biaya sebesar itu.
Sebab, biasanya rapat dilaksanakan di gedung Balai Kota DKI Jakarta.
Sebelumnya Sumarsono mengajak para kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk rekreasi sambil bekerja dengan cara menggelar rapat di atas kereta wisata menuju Yogyakarta.
Rencananya kegiatan tersebut akan dilakukan Jumat (13/1/2017) dan dilaksanakan selama tiga hari.
Pada Senin (16/1/2017), Sumarsono dan semua kepala SKPD yang ikut sudah bekerja kembali.
"Ini kan untuk memberikan suasana baru, semangat baru kepada mereka. Masing-masing membayar secara pribadi sebesar Rp 7 juta," ujar Sumarsono.
Nantinya ada 2 gerbong khusus untuk mereka. Satu gerbong digunakan khusus untuk rapat seperti rapat pimpinan yang biasa dilakukan tiap hari Senin.
Rapat ini sekaligus untuk menggantikan Rapat Pimpinan yang akan digelar Senin (16/1/2017).
Ketika tiba di Yogyakarta, para kepala SKPD akan diajak untuk berekreasi, seperti mengikuti outbond. Hal ini dilakukan agar kepala SKPD tidak merasa jenuh dengan pekerjaan sehari-hari.