News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Djarot: ''Ini Demokrasi Barbar, Demokrasi Anarki''

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Djarot Saiful Hidayat Jenguk Widodo, Korban pemukulan di Jelambar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, pengeroyokan Wakil Ketua Ranting PDI-P Jelambar, Widodo, menjadi contoh buruk dalam demokrasi.

Seharusnya, perbedaan pilihan cagub dan cawagub tidak berujung kepada kekerasan seperti kejadian tersebut.

"Katanya tiap kandidat, semua pendukungnya siap menghargai pendapat masing-masing. Kalau beda pilihan ya nanti dong tunjukan di 15 Februari. Tidak dengan cara pukul-pukul begini," kata Djarot. 

"Ini demokrasi barbar, demokrasi anarki," ujar Djarot di RS Royal Taruma, Jakarta Barat, Sabtu (7/1/2017).

Kejadian ini bermula ketika Djarot melakukan blusukan di kawasan Jelambar pada Jumat (6/1/2017) siang.

Ketika itu, sempat ada beberapa orang yang mencoba menghalangi blusukan tersebut.

Mereka mengucapkan kata "haram-haram" kepada Djarot. Widodo saat itu sedang mengawal Djarot.

Widodo yang merupakan pengurus ranting menyebut kepada mereka yang menghadang, "enggak ada yang haram".

Kala itu pun Widodo sempat bersitegang dengan seseorang.

Malam harinya, Widodo dikeroyok oleh orang-orang tersebut, saat dia sedang berada di warung.

Jumlah pengeroyoknya diperkirakan 10 orang.

Dalam keadaan babak belur, Widodo dijemput para pengurus PDI-P untuk membuat laporan ke Polsek Tanjung Duren.

Sekarang, Widodo masih dirawat di RS Royal Taruma. Djarot pun yakin pengeroyokan tadi malam berkaitan dengan Pilkada.

"Ini kan pasti terkait Pilkada," ujar Djarot.

Dia lalu mendesak polisi untuk mengusut tuntas kasus ini.(Jessi Carina)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini