TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol M Awal Chairuddin menerangkan tak ditemui adanya perangkat kamera Closed Circuit of Television atau CCTV terpasang di lokasi seorang taruna tingkat I Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Amirulloh Adityas Putra (18), saat mendapat tindak kekerasan yang dilakukan oleh kelima seniornya taruna tingkat II itu.
Diketahui, Amirulloh didapati telah tewas di sebuah Kamar M205, Gedung Dormitory Ring IV STIP, pada Selasa (10/1/2016) malam.
"Khusus di lokasi kejadian itu, pihak kepolisian tak ditemui adanya beberapa perangkat CCTV yang terpasang. Alhasil, kami melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang di lokasi kejadian saat itu. Memang sekolah itu ada CCTC-nya namun hanya di lokasi kejadian saja yang tidak dipasang," kata Awal, Lantai III Ruang Rupatama Polres Metro Jakarta, Rabu (11/1/2017).
Dituturkan Awal, apabila pihaknya hingga kini masih terus mendalami motif kelima tersangka, antara lain yaitu Sisko Mataheru (19), Willy Hasiholan (20), Iswanto (21), beserta Akbar Ramadhan (20) dan Jakario (20).
Diterangkan Awal kembali, Jakario tidak melakukan penganiayaan Amirulloh melainkan menganiaya kelima teman Amirulloh di lokasi.
"Jakario ini memang tidak terlibat kematian Amirulloh tapi turut serta melakukan penganiayaan terhadap lima teman Amirulloh di lokasi. Kami masih mendalami motif kejadian ini, namun saya yakin aksi yang mereka lakukan semata-mata hanya memberikan respect atau pendekatan secara emosional saja ke juniornya," katanya. Wartakotalive.com/Panji Baskhara Ramadhan