TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usai blusukan dan meninjau pengobatan gratis yang digelar di Jembatan Besi Tambora, calon wakil gubernur DKI Jakarta petahana Djarot Saiful Hidayat menilai kegiatan sosial tersebut sangat bagus bagi warga.
Ia mengaku sempat berdialog dengan sejumlah warga dan mendengarkan keluhan mereka terkait pelayanan kesehatan jika sewaktu-waktu diperlukan.
"Jadi saya sempat dialog dengan beberapa warga di sini ya, karena mereka kan ingin cepat dapat pelayanan kalau sakit mendadak," ujar Djarot usai blusukan di Jalan Jembatan Besi Raya, Tambora, Jakarta Barat, Minggu (15/1/2017).
Baca: Ini Langkah Anies untuk Antisipasi Tawuran
Djarot meminta warga tidak perlu khawatir karena pelayanan kesehatan saat ini sudah tidak memungut bayaran.
"Sekarang ini kan pengobatan kita di Puskesmas, dan di Rumah Sakit gratis juga nggak bayar," jelas Djarot.
Politisi PDIP itu pun meyakinkan seorang warga Jembatan Besi yang juga turut melakukan cek kesehatan tengah menderita tekanan darah tinggi.
Baca: SBY, Agus dan Sylvi dapat Kain Ulos dari Marga Pohan
Ia menegaskan bahwa bila ibu tersebut berobat menggunakan kartu BPJS, maka ia tidak perlu takut dikenakan biaya.
"Ibu (Ani) tadi kena darah tinggi kalau kontrol pakai BPJS, kalau kontrol itu juga nggak bayar," tegas Djarot.
Kedatangan Djarot ke wilayah tersebut dielu-elukan warga kawasan padat penduduk itu.
Banyak yang meminta foto bersama cawagub DKI nomor urut 2 tersebut.
Baca: Ahok-Djarot Mendominasi Percakapan Nitizen Saat Debat Publik Pertama
Kendati mayoritas warga Jembatan Besi menerima kedatangan mantan Wali Kota Blitar itu, ada pula sejumlah warga yang menolak kehadiran pria berkumis itu.
Sejumlah warga tersebut melakukan orasi kecil di pinggir jalan sambil membawa bendera.
Aksi mereka sempat membuat lalu lintas di sepanjang Jalan Jembatan Besi Raya mengalami kemacetan selama 15 menit.
Namun aksi tersebut tidak berujung penghadangan maupun tindakan anarkis dari warga yang anti terhadap pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat.