TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil gubernur DKI Jakarta petahana Djarot Saiful Hidayat memaparkan permasalahan yang terjadi di Pasar Manggis, Jakarta Selatan, usai ia blusukan di lokasi tersebut.
Ia menjelaskan bangunan pasar tersebut sudah bagus namun yang menjadi inti masalah yang dikeluhkan para pedagang di pasar tersebut yakni sepi pembeli.
Para pedagang, kata Djarot, terpaksa menutup kiosnya lantaran kunjungan pembeli di pasar tersebut sangat minim.
"Pasar Manggis sudah bagus, tapi persoalannya (pasar ini) sepi. Itu karena banyak kios yang tutup sehingga harus panggil pedagang," ujar Djarot saat ditemui di Jalan Karet Karya, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (17/1/2017).
Baca: Blusukan, Djarot Saiful Hidayat Diminta Warga Mampir untuk Makan Siang
Untuk menyiasati agar pasar tersebut kembali 'hidup', mantan Walikota Blitar itu pun menyebutkan sejumlah strategi demi mendongkrak nilai dan daya tarik pasa tersebut di mata pembeli sebagai konsumen.
Djarot pun menegaskan agar para pemilik kios yang telah ditutup itu harus optimis dan kembali membuka kiosnya tersebut.
"Banyak hal untuk revitalisasi supaya ramai, gelar pasar, event-event, pusat kuliner, maka pasar (nantinya akan) ramai, yang punya kios harus buka," jelas Djarot.
Selain memaparkan kiat dan strategi pemasaran, politisi PDIP itu juga menekankan pada para pedagang yang berjualan di pasar tersebut agar bisa menata barang dagangannya sesuai dengan jenisnya, kering dan basah.
"Terkait penataan, karena (kiosnya) masih campur, basah dan kering harus dipisah, agar produktif," tegas Djarot.