TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, mengaku telah mengirimkan surat rencana perubahan desain rolling stock atau kereta Mass Rapid Transit (MRT) kepada Presiden Joko Widodo.
Surat itu itu telah diterima oleh Sekretariat Negara (Sekneg).
Meskipun dirinya mengaku, belum menerima jawaban kembali dari Presiden.
"Sudah dikirim ke sana. Feedback-nya pasti dari menteri Sekneg-lah. Saya yakin beliau sangat bijak, beliau memberikan petunjuk dan akan dikembalikan ke pemerintah provinsi mana yang terbaik," kata Sumarsono di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (201/1/2017).
Baca: Ahok Tegaskan Desain MRT yang Mirip Jangkrik Tidak Bisa Diganti
Menurut Sumarsono atau Soni, Jokowi belum menentukan pilihannya bahkan untuk memilih desain jangkrik sekali pun.
Menurut Soni, Jokowi akan memberikan beberapa alternatif untuk menjadi bahan pertimbangan atau pun masukan.
Bahkan tak hanya Jokowi, ia juga meminta masukan dari Gubernur maupun Wakil Gubernur DKI petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat.
"Kami juga juga meminta masukan dari berbagai pihak, termasuk pak Ahok dan Djarot, termasuk orang-orang yang tahu mengenai teknis desain, arsitektur, dan struktur MRT. Tapi, kalau ditanya saya lebih milih yang biru karena lebih ramping saja," katanya.
Baca: Demi Tak Dianggap Jangkrik, Ubah Desain MRT Telan Rp 64 Miliar
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT MRT, Tubagus Hikmatullah, mengatakan bahwa pihaknya pada Kamis (20/1/2017), pergi menuju produsen kereta MRT.
"Itu sebenarnya kunjungan rutin, juga sekaligus memastikan desain," katanya.
Namun, meski demikian, pihaknya tetap akan terus melakukan koordinasi dengan pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Baik segi desain, anggaran, hingga masalah progres proyek.
"Hingga kini kami terus berkoordinasi dengan pihak MRT. Agar nantinya, proyek ini berjalan sesuai waktu yang ditetapkan," katanya.
Penulis: Mohamad Yusuf