News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Polmark Indonesia: Elektabilitas Anies-Sandi Tertinggi, Ahok-Djarot Terendah

Penulis: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LAPOR LHKPN - Pasangan bakal calon Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan (baju batik) dan bakal calon Wagub Sandiaga Uno saat menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (29/9). Anies-Sandiaga menjadi pasangan bakal calon Gubernur/Wagub DKI Jakarta pertama yang melaporkan harta kekayaan mereka kepada KPK menjelang pemilihan kepala daerah 2017 mendatang. Warta Kota/henry lopulalan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konsultan politik Polmark Indonesia merilis hasil survei terbarunya.

Survei yang digelar pada 6-12 Januari itu menyebutkan bahwa pasangan Anies-Sandiaga memiliki elektabilitas paling tinggi. Disusul pasangan Agus–Sylvi dan terakhir Basuki-Djarot.

CEO Polmark Indonesia Eep Saefuloh Fatah mengatakan, Anies-Sandi mendapatkan elektabilitas sekitar 31,7 persen.

Kemudian disusul oleh Agus-Sylvi dengan 29,9 persen. Lalu terakhir Basuki-Djarot dengan 24,6 persen.

Dengan total ada 13,8 persen yang tidak memilih.

"Survei ini dilakukan dengan melibatkan 1.200 responden," ujarnya saat merilis hasil tersebut di kawasan Menteng, Kamis (19/1/2017).

Eep menjelaskan, hasil yang dikeluarkan itu adalah survei keempat yang dilakukan oleh Polmark.

Sebelumnya, pihaknya juga telah menggelar tiga kali survei selama 2016. Yakni pada 1-7 Februari 2016, 26-30 Juli 2016, dan 28 September-4 Oktober 2016.

Namun dua survei sebelumnya dilakukan sebelum ada penetapan dari KPUD DKI Jakarta.

Saat dibandingkan dengan survei ketiga yang dilakukan pada 28 September-4 Oktober 2016, terlihat ada perbedaaan suara yang cukup menonjol dari ketiga pasangan calon. Terutama petahana Basuki-Djarot.

Dari angka 31,9 persen turun menjadi 24,6 persen. Kemudian untuk pasangan Agus-Sylvi mengalami peningkatan dari 16,7 persen menjadi 29,9 persen.

Lalu Anies-Sandi dari 23,2 persen meningkat jadi 31,7 persen.

Melihat hal itu, Eep menyebut bahwa elektabilitas petahana mengalami tren penurunan. Sehingga dia memperkirakan, bahwa Pilgub ini akan berlanjut di putaran kedua.

"Namun petahana, kemungkinan tidak masuk ke putaran kedua," ujar dia.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini