News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

KPU DKI Godok 8 Nama Calon Moderator Debat, Susah Cari Pengganti Ira Koesno

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampilan moderator cantik Ira Koesno di Debat Publik putaran pertama yang digelar KPUD DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (13/1/2017) malam.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Durasi menjadi salah satu pertimbangan KPU DKI pada debat kedua calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada 27 Januari 2017.

Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno mengungkapkan pihaknya mempertimbangkan penambahan waktu menjadi dua jam untuk pendalaman.

"Dari sisi waktu, kemarin terlalu singkat. Kemungkinan akan kita tambah lebih panjang lagi. Kemarin kan 90 menit ya, mungkin bisa dua jam," kata Sumarno di Cikini, Jakarta, Sabtu (21/1/2017).

Baca: Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni Saling Puji Jelang Debat Cagub Kedua

Baca: Moderator Debat Usulan Netizen: Cak Lontong Mungkin Bisa Dipertimbangkan, Bagaimana Kalau Syahrini?

Kedua adalah mengenai teknis debat.

Sumarno mengatakan pihanya sedang mengkaji apakah masih menerapkan format pada debat pertama yakni panelis hanya menyusun soal kemudian diajukan moderator.

"Tapi ternyata ada juga masukan moderator memang tidak punya otoritas untuk melakukan pendalaman kalau panelis berbeda. Nah apakah nanti panelis mengajukan pertanyaan atau apa ini sedang dilakukan pengkajian tapi belum diputuskan," kata dia.

Sementara yang ketiga adalah moderator.

Sumarno mengaku kesulitan untuk menemukan pengganti Ira Koesno yang memandu debat pertama.

Setidaknya pihaknya kini menggodok delapan nama yang sudah masuk dan dibicarakan dengan pihak terkait.

"Banyak nama tapi memang harus didiskusikan dengan tim paslon kemudian dengan TV penyelenggara. Jadi KPU memang ingin melibatkan mereka dalam penentuan moderator," tukas Sumarno.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini