Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyebut oknum penyalahguna APBD DKI bahagia setelah ditinggal Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) cuti Pilkada.
Sekjen PSI, Raja Juli Antoni menganggap nilai APBD DKI saat ini terkesan terlalu banyak menghabiskan biaya yang tidak berguna.
"Kami rasa 'Begal APBD' ini justru berbahagia setelah Pak Ahok tidak lagi memimpin di Jakarta selama empat bulan," jelasnya di kantor PSI, Jakarta, Minggu (22/1/2017)
APBD DKI Jakarta naik Rp 1,5 trilliun dianggap sebagai pemborosan keuangan.
Misalnya, kata dia, beberapa penambahan dana untuk lembaga DPRD yang dinilai berlebihan.
Penambahan itu terlihat dari beberapa hal.
Seperti Sekretariat DPRD yang mencapai Rp 43,8 miliar, kunjungan kerja DPRD mencapai Rp 45,5 miliar, serta reses yang mencapai Rp 38,09 miliar.
"Kalau dulu, di zaman Pak Ahok, tidak ada seperti itu. Ini kan terkesan ada 'main' justru dengan orang DPRD," lanjutnya.
Dirinya meminta kepada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono untuk lebih cermat dan memperhatikan anggaran yang berlebihan tersebut.