Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Imam Besar FPI, Rizieq Shihab telah memenuhi panggilan pertamanya terkait pernyataan dirinya atas uang baru yang beredar yang memiliki gambar "Palu Arit".
Demonstran yang sejak pagi berada di depan Mapolda Metro Jaya, mengatakan bahwa mereka akan menunggu hingga Rizieq selesai diperiksa sebagai saksi terlapor.
"Kami akan tetap menunggu sampai selesai. Kami akan kawal terus pemeriksaan," teriak seorang demonstran yang berada di mobil komando.
Mereka juga berjanji akan menjalankan demonstrasi secara damai dan tidak akan bertindak anarkis.
Jika terdapat provokator, massa yang tergabung dalam ormas Islam itu akan menyerahkannya kepada pihak kepolisian.
"Jika ada provokator, seret saja ke polisi. Kami disini datang secara baik dan pulang juga baik. Ini aksi super-super damai," jelas dia.
Diberitakan sebelumnya, Imam Besar Front Pembela Islam Rizieq Syihab acungkan jempolnya saat tiba di Polda Metro Jaya.
Rizieq akan menjalani pemeriksaan, terkait dengan laporan dari Jaringan Intelektual Muda Anti Fitnah dan Solidaritas Merah Putih. Saat Rizieq ceramah, dia menyinggung logo palu-arit pada uang baru terbitan Bank Indonesia.
Rizieq yang mengenakan pakaian serba putih, tiba sekitar pukul 10.20 WIB. Dia ditemani Juru Bica FPI Munarman. Rizieq naik mobil All New Pajero Sport putih bernopol B 1 FPI.
Saat turun dari mobil, Rizieq mendapat pengawalan ketat dari sekitar lima pengawalnya, dan pihak kepolisian. Rizieq tak banyak berkomentar mengenai pemeriksaan. Dia hanya mengacungkan jempol, sebelum masuk ke Gedung Direktorat Kriminal Khusus.
Penyidik Polda Metro Jaya akan mencecar Rizieq, soal ceramahnya yang menyinggung logo palu-arit (paham komunisme) pada uang baru terbitan Bank Indonesia.
Rizieq diduga menyebarkan kebencian lewat ceramah dengan menyebut ada gambar palu-arit di pecahan uang rupiah seri baru. Penyidik Polda Metro Jaya akan mendalami ceramah Rizieq tersebut.
"Tentunya akan kami tanyakan ya di dalam YouTube itu, terkait ceramahnya dia. Niatnya maupun kenapa seperti itu," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (23/1/2017).