News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Suara SBY

Tanggapi Kicauan SBY, Ini Perbedaan Menyolok antara Pendapat Jokowi dan Jusuf Kalla

Editor: Robertus Rimawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersalaman dengan pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla, di Istana Negara, Jakarta, Minggu (20/7/2014). Presiden mengundang kedua pasangan capres-cawapres beserta sejumlah petinggi negara untuk bersilaturahmi dan berbuka puasa bersama.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tweet Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bikin heboh kali ini. Simak beda tanggapan antara Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla, Senin (23/1/2017).

Ada perbedaan menyolok antara Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla menanggapi kicauan SBY di akun resmi dan dengan tanda *SBY* yang artinya itu memang kicauan yang ditulis SBY sendiri.

Presiden Jokowi menanggapi secara lengkap dengan berikan imbauan agar masyarakat tidak menyebarkan berita bohong selalu budayakan sopan santu sementara ia juga beri sindiran agar tidak perlu mengeluh berlebihan.

Sedangkan Wapres menanggapi santai, ia menilai apa yang disampaikan SBY merupakan pendapat pribadi dan hal tersebut menjadi masukan untuk pemerintah.

Berikut tanggapan selengkapnya.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo, Presiden Joko Widodo yang menanggapi cuitan SBY menegaskan negara saat ini masih terus memerangi maraknya berita bohong atau hoax di dunia maya.

Kata dia masyarakat juga harus ikut membantu pemerintah memberangus hoax.

"Saya kira sudah lama kita bertarung dengan yang namanya kabar bohong, yang namanya hoax itu, saya kira kita sudah bertarung lama lah, dan ini terus menerus," ujar Joko Widodo.

Hal tersebut diungkapkan Jokowi usai mengikuti "Bogor Open Archery Championship 2017, di lapangan Wira Yudha, Pusat Pendidikan Zeni, Kodiklat TNI AD, kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/1/2017) kemarin.

Jokowi mengimbau masyarakat mulai menerapkan budaya santun saat bicara di dunia maya, khususnya media sosial.

Ia pun mengimbau masyarakat agar tidak ikut-ikutan menyebarkan hoax.

Ia ingin masyarakat membangun sebuah nilai kesopanan dan kesantunan dalam berucap dan menyampaikan ujaran di media sosial.

"Jangan menghasut, jangan memfitnah, jangan menyebarkan kabar bohong," katanya.

Menurutnya Hoax saat ini menjadi tantangan bagi seluruh negara di dunia bukan hanya Indonesia saja.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini